Berita Tanahlaut
Belasan Nelayan Cantrang Luar Pulau Diamankan, Akui Beroperasi di Perairan Tanahlaut
Setelah berada di perkampungan nelayan di Desa Swarangan, Jorong, Tala, belasan nelayan cantrang dari luar pulau dipindahkan ke Mapolres Tala
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Setelah beberapa jam berada di perkampungan nelayan di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), belasan nelayan cantrang dari luar pulau dipindahkan ke mapolres Tala.
Pemindahan tersebut dilakukan berdasar pertimbangan keamanan.
"Kalau masih berada di pos Polairud di Swarangan dikhawatirkan terjadi hal yang tak diinginkan," ucap Kapolres Tala AKBP Rofikoh Yunianto melalui Kasat Polairud Iptu Teguh Triono, Selasa (12/4/2022).
Belasan nelayan dari luar pulau tersebut tiba di mapolres Tala di kawasan Jalan Kemakmuran, Kota Pelaihari, sekitar pukul 21.00 Wita malam tadi.
Baca juga: Delapan Kecamatan di Kabupaten Tanahlaut Telah Nihil Kasus Covid-19, Ini Sisa Pasien Dirawat
Baca juga: Kapal Cantrang dari Luar Mulai Kembali Beroperasi di Perairan Tanahlaut Kalsel, Nelayan Tala Gundah
Teguh menyebutkan jumlah mereka sebanyak 17 orang. Seluruhnya berasal dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Sebagian masih berusia muda, sebagian lainnya ada juga yang berusia tua.
Ia mengatakan sebetulnya pihaknya telah berupaya mengingatkan mereka agar tidak beraktivitas di perairan Tala karena dapat mengganggu atau merugikan nelayan lokal.
"Kami sudah menghubungi pengurus HNSI di Rembang agar menyuruh mereka menjauh dari perairan Tala, Itu sudah dilakukan oleh pihak HNSI-nya, tapi mereka ini tetap nekat beraktivitas di perairan Tala," papar Teguh.
Akibatnya kesabaran nelayan lokal dari beberapa desa/kecamatan di Tala habis.
Senin siang kemarin mereka turun menggeruduk nelayan cantrang tersebut yang sedang beraktivitas di perairan di wilayah Desa Swarangan, Kecamatan Jorong.
Baca juga: Pencurian di Banjarmasin - Maling Mesin Pompa Air Beraksi saat Warga Sekitar Sedang Tarawih
Baca juga: Antisipasi Banjir di Kawasan Jejangkit Batola, Sejumlah Handil di Akan Dinormalisasi
Dua kapal melarikan diri, sedangkan satu kapal berhasil dikepung.
Satu unit kapal nelayan cantrang dari Rembang itu pun akhirnya dibakar, sementara nakhoda dan anak buah kapal (ABK)-nya dipindahkan ke kapal lain dan dibawa ke perkampungan di Swarangan.
"Nakhoda dan ABK kapal itu juga mengakui bahwa telah dihubungi pihak HNSI Rembang agar menjauh. Namun tetap tak beranjak dari perairan Tala karena mengira nelayan lokal tak melaut," sebut Teguh.
Sesuai ketentuan, mereka tak boleh beraktivitas di perairan pada jarak sekitar 18 mil laut dari daratan.
Namun mereka masih saja merangsek mendekat hingga jarak 12 mil.dan bahkan 8 mil laut yang merupakan area melaut nelayan lokal.
(banjarmasinpost.co.id/roy)