Ramadhan 2022
Bersikat Gigi Saat Puasa Ramadhan Bagaimana Hukumnya?, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Bagimana hukum bersikat gigi pada puasa Ramadhan 2020 atau Ramadhan 1443 H , ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat ini kaum muslimin tengah menjalankan ibadah Ramadhan 2020 atau Ramadhan 1443 H.
Dalam menjalankan ibadah puasa ini banyak hal yang perlu kita ketahui.
Termasuk soal menyikat gigi saat siang hari pada puasa Ramadhan. Ustadz Adi Hidayat pun memberikan penjelasan.
Pasalmya kita ketahui banyak juga masyarakat menyikat gigi setelah sahur atau memasuki waktu imsak dan ada juga sebagian yang menyikat gigi bersamaan ketika mandi, baik pagi ataupun sore hari.
Bagaimana hukumnya sikat gigi dengan pasta gigi ketika puasa?
Baca juga: 7 Tips Sehat dan Bugar Selama Puasa, Bisa Turunkan Berat Badan selama Ramadhan 2022
Baca juga: Dasyatnya Keutamaan Bersedekah Pagi Hari, Malaikat pun Ikut Mendoakan
Ustadz Adi Hidayat menuturkan sikat gigi atau bersiwak termasuk amalan mustahab.
"Kata Nabi SAW, kalaulah tidak memberatkan kepada umatku, tentu aku akan perintahkan umatku untuk bersiwak setiap kali akan shalat. Kata para ulama di siang Ramadhan justru dianjurkan amalan mustahab," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube AsWaJa YT.
Hai itu berarti, menggosok gigi saat puasa di siang hari hukumnya boleh bahkan termasuk amalan mustahab atau yang sangat dianjurkan. Berpahala bila dikerjakan dan tidak mengandung dosa jika ditinggalkan.
"Tapi yang dianjurkan jangan gunakan pasta gigi yang dapat sekiranya mengumpulkan ludah. Apabila sebagian terkumpul atau tertelan maka makruh hukumnya," ucapnya.
Karena itu, saat menggosok gigi menggunakan pasta gigi diharapkan agar berhati-hati jangan sampai tertelan. Sebaiknya pasta gigi atau odol yang digunakan sedikit saja.
Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan sejumlah amalan-amalan saat puasa.
Baca juga: Niat dan Tata Cara Shalat Isyraq, Buya Yahya : Pahalanya Seperti Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah
Baca juga: Yuk Shalat Dhuha, Ini Tata Cara dan Doanya, Keutamaannya Salah Satunya Mempermudah Datang Rezeki
Amalan tersebut yakni amalan mujawwaz atau jaizatusshiyam atau amalan yang boleh dilaksanakan.
Selain itu, ada amalan makruhatusshiyam atau amalan yang makruh dilakukan.
"Kalau yang boleh dilakukan itu artinya tidak ada pahal dan tidak ada dosa bisa dilakukan saja," paparnya.
Misalnya kumur-kumur saat wudhu. Kemudian saat di luar wudhu tapi saat situasi panas lua biasa ingin kumur-kumur hukumnya boleh.