1 Syawal 1443 H

Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1443 H Jatuh pada 2 Mei dan Idul Adha 9 Juli 2022

Pimpinan PusatMuhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1443 H pada Senin, 2 Mei 2022 berdasarkan maklumat Ketua Umum Muhammadiyah PP Haedar Nashi

Editor: Irfani Rahman
Freepik.com
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri 2022 

BANJAMASINPOST.CO.ID - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1443 H akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Tak hanya itu Muhammadiyah juga menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Ya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

Penetapan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ketentuan tersebut tertuang di dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.

Baca juga: Link Twibbon Nuzulul Quran 2022, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

Baca juga: Puasa Membuat Ibadah Lain Jadi Optimal, dr Zaidul Akbar Sarankan Kurangi Makanan Fisik

Maklumat tersebut ditandatangani Ketua Umum Muhammadiyah PP Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto.

"1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu Pon, 2 April 2022 M," tulis maklumat tersebut, seperti dikutip Kompas.com, Senin (14/2/2022).

Selain 1 Ramadhan 1443 H, maklumat tersebut juga menetapkan 1 Syawal, 1 Zulhijah, Hari Arafah, serta Idul Adha 1443 H.

Untuk 1 Syawal 1443 H ditetapkan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022, dan 1 Zulhijah jatuh pada 30 Juni 2022.

"Umur bulan Ramadhan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M," tulis maklumat tersebut.

Untuk itu, Idul Adha yang pada kalender Hijriah jatuh pada 10 Zulhijah maka pada kalender Masehi jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

"Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya," tulis PP Muhammadiyah dalam maklumat tersebut.

Baca juga: Bersikat Gigi Saat Puasa Ramadhan Bagaimana Hukumnya?, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Baca juga: 7 Tips Sehat dan Bugar Selama Puasa, Bisa Turunkan Berat Badan selama Ramadhan 2022

Adapun seacara lebih terperinci, ketetapan PP Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022

1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022

1 Zulhijah 1443 jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022

Hari Arafah jatuh pada Jumat, 8 Juli 2022

Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada 2 April 2022, 1 Syawal 2 Mei 2022",

Tata Cara Shalat Idul Fitri 2021, Baik di Rumah Maupun Bersama dalam Masjid

Hukum dan tata caranya mulai Niat Sholat Ied sendiri atau berjamaah di rumah saat Idul Fitri 1443 Hijriah

Selain itu bagaimana cara Khutbah Idul Fitri saat Shalat Idul Fitri pada Lebaran 2022 ini di rumah?

Ustadz Abdul Somad, melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri di rumah diperbolehkan.

Berdasarkan kitab imam syafi'i, kata Ustaz Abdul Somad, shalat Idul Fitri di rumah bisa dilakukan sendiri dan berjamaah.

"Boleh shalat Idul Fitri, Idul Adha satu orang," kata Ustaz Adul Somad seperti dikutip dari kanal Youtube Youtube channel Ustadz Abdul Somad Official, Minggu (10/5/2020).

Dalam video yang diunggah 21 Apr 2020 itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan, shalat Idul Fitri bisa dilaksanakan sendiri di tempat tinggal masing-masing.

"Pagi Idul Fitri, ga bisa pulang kampung, sendirian di rumah kos kosan, shalat Idul Fitri sendiri

di rumahmu yang ga bisa mudik, ga boleh mudik, jangan sedih, shalat sendiri di rumah," kata Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad juga menjeaskan jika sah hukumnya melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah secara berjamaah.

"Sesungguhnya shalat Idul Ftri Idul Adha sah dilaksanakan empat orang, tiga orang makmum," jelasnya.

"Empat itu adalah batas minimal lebih dari batas jumlah minimal jamak," tambahnya.

Mengenai khotbah shalat Idul Fitri, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa pelaksanaannya sama dengan khotbah Jumat.

"Lalu khotibnya siapa? Rukun khotbah hanya lima, shalat Idul Fitri, Idul Adha khotbahnya sama dengan khotbah Jumat," terangnya.

Berikut ini Contoh khutbah singkat Idul Fitri yang disampaikan Ustadz Abdul Somad yang dikutip dari akun instagram UAS.

"KHUTBAH IDUL FITHRI
(tersingkat)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الله اكبر الله اكبر الله اكبر
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
ولله الحمد

الحمد لله رب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد

قل هو الله احد
الله الصمد
لم يلد ولم يولد
ولم يكن له كفوا احد

Jamaah Idul Fitri yang dimuliakan Allah.

Tujuan utama puasa adalah taqwa.

Sifat orang bertaqwa ada 6 menurut surat Al 'Imran 134-134.

1. Bersedekah pada saat lapang dan sempit.

2. Menahan amarah.

3. Memberi maaf.

4. Segera ingat Allah jika tersalah.

5. Banyak bertaubat dan istighfar.

6. Stop. Tidak larut dalam dosa. . .


(Duduk antara dua khutbah)

الله اكبر الله اكبر الله اكبر
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
الله اكبر ولله الحمد

الحمد لله رب العالمين

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال محمد

والعصر
ان الانسان لفي خسر
الا الذين امنوا وعملوا الصالحات
وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر

ايها الناس
اتقوا الله حق تقاته

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات
والمؤمنين والمؤمنات
الاحياء منهم والاموات
برحمتك يا ارحم الراحمين)

Tata Cara Khutbah Idul Fitri

Berikut tata cara khutbah Idul Fitri dan hukum khutbah Idul Fitri sebagaimana dijelaskan dalam Fatwa MUI nomor 28 tahun 2020.

1. Khutbah ‘Id hukumnya sunnah yang merupakan kesempuranaan Shalat idul fitri.

2. Khutbah ‘Id dilaksanakan dengan dua khutbah, dilaksanakan dengan berdiri dan di antara keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak.

3. Khutbah pertama dimulai dengan takbir sebanyak sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua dimulai dengan takbir tujuh kali.

4. Khutbah pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Membaca takbir sebanyak sembilan kali

b. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca

الحمد لله

c. Membaca shalawat nabi Saw., antara lain dengan membaca

اللهم صل على سيدنا محمد

d. Berwasiat tentang takwa.

e. Membaca ayat Al-Qur'an

5. Khutbah kedua dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Membaca takbir sebanyak tujuh kali

b. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca

الحمد لله

c. Membaca shalawat nabi saw, antara lain dengan membaca

اللهم صل على سيدنا محمد

d. Berwasiat tentang takwa.

e. Mendoakan kaum muslimin

Berikut tata cara Shalat Ied

1. Sebelum shalat, disunahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.

2. Shalat dimulai dengan menyeru "as-shalatu jami'ah", tanpa azan dan iqamah.

3. Memulai dengan niat shalat Idul fitri, yang jika dilafalkan berbunyi:

Ushalli sunnata li'idil fithri rak'ataini ma'muman/imaman lillahi ta'ala

"Aku berniat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala."

4. Membaca takbiratul ihram (Allahu akbar) sambil mengangkat kedua tangan.

5. Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca: Subhanallah walhamdu lillahi wa la ilaha illallahu wallahu akbar.

Membaca surat pendek

6. Membaca surah Al Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Al Quran.

7. Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

8. Pada rakaat kedua sebelum membaca Al Fatihah, disunahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunahkan membaca: Subhanallah walhamdu lillahi wa la ilaha illallahu wallahu akbar.

9. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Al Quran.

10. Rukuk, sujud, dan seterusnya hingga salam.

11. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khotbah Idul Fitri.

Sebagai catatan, jika jemaah kurang dari empat orang atau jika dalam pelaksanaan shalat di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk khutbah, maka shalat Idul Fitri boleh dilakukan berjemaah tanpa khotbah.

Shalat Idul Fitri sendiri

1. Berniat shalat Idul Fitri secara sendiri yang jika dilafalkan berbunyi:

Ushalli sunnata li'idil fithri rak'ataini lillahi ta'ala

"Aku berniat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala."

2. Dilaksanakan dengan bacaan pelan.

3. Tata cara pelaksanaannya seperti poin di atas.

4. Tidak ada khotbah.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved