Alfamart Gambut Runtuh

Karyawan Minimarket Alfamart Gambut Meninggal di RSI Sultan Agung, Almarhum Minta Ini Sebelum Wafat

Hanafi (22) karyawan Minimarket Alfamart Gambut asal Negara HSS meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafasnya terakhir ini permintaan almarhum

Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/milna sari
Ruang jenazah RSI Sultan Agung Banjabaru, Selasa (19/4/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Jumlah korban meninggal dunia dari insiden ambruknya gedung Minimarket Alfamart Gambut Selasa (19/4/2022) bertambah.

Korban meninggal atas nama Hanafi (22)  merupakan karyawan toko Alfamart Gambut asal Nagara HSS.

Korban sendiri dinyatakan berpulang setelah dirawat selama enam jam di RSI Sultan Agung Banjabaru sekitar pukul 13.00 Wita.

Korban ditemukan di balik reruntuhan sekira pukul 07.00 Wita pagii dan dievakuasi masuk ke RS sekira pukul 08.00 Wita.

Baca juga: 14 Korban Ambruknya Toko Alfamart Gambut Sudah Dievakuasi,  4 Orang Meninggal Dunia

Baca juga: Korban Terakhir Toko Alfamart Gambut Ambruk Ditemukan Meninggal, Evakuasi Diringi Tangisan Keluarga

Baca juga: Sepupu Korban Meninggal Tragedi Alfamart Gambut Telusuri Keberadaan Lewat Sepeda Motor hingga CCTV

Korban sebelumnya menurut keterangan sang ibu, Aisyah sempat meminta agar bisa dibawa pulang ke kampung halaman.

Hanafi sempat bertemu dan berbicara dengan ibu dan ayahnya yang menjenguknya di RSI Sultan Agung.

"Dia bilang sakit, mau dibawa pulang saja," ujar Aisyah.

Aisyah mengaku tak mendapatkan tanda-tanda akan kehilangan anaknya.

Namun saat subuh hari kejadian Senin (18/4/2022) jam 3 subuh ia menelpon anaknya menanyakan menu sahur anaknya.

"Biasanya saya telpon ke anak saya jam 4 atau setengah 4, tapi kemarin subuh saya telpon jam 3, saya tanya sudah sahur atau belum, makan apa, katanya makan mie saja, karena tidak ada nasi," jelas Aisyah.

Rencananya juga almarhum akan pulang kampung ke Nagara karena akan off. Namun dengan kejadian tersebut almarhum batal pulang kampung.

Almarhum sendiri jelas sang ibu mengaku kesakitan di bagian perut dan trauma. Akibatnya almarhum sempat beberapa kali berteriak.

Meski sahur dengan mie instan, almarhum menjadi yang paling kuat bertahan hidup dibalik reruntuhan.

Saat kejadian, sekitar pukul 5 sore, ia masih dalam keadaan berpuasa dan tidak mendapatkan asupan.

Ia baru ditemukan pukul 7 pagi, artinya ia berpuasa hingga kurang lebih sekira 26 jam.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved