Puasa Syawal

Apakah Puasa Syawal Bisa Digabung dengan Ganti Utang Puasa Ramadhan, Simak Penjelasannya

Puasa Syawal bisa digabung dengan utang Ramadhan?,Ini kata Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta Syamsul Bakri

Editor: Irfani Rahman
Instagram/dzulqarnainms
Puasa Syawal 1443 H. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kita telah memasuki hari ke-2 Syawal 1443 H. Di bulan Syawal ini ada puasa yang memiliki keistimewaan besar yakni Puasa Syawal.

Puasa Syawal bisa dikerjakan hari ke-2 Syawal. Nah kadang ada pertanyaan apakah Puasa Syawal bisa digabungkan dengan utang puasa Ramadhan ?.

Diketahui Puasa Syawal memiliki beberapa keutamaan. Salah satunya, terdapat dalam Hadis Riwayat Muslim sebagai berikut:

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR. Muslim).

Adapun idealnya, puasa sunah Syawal enam hari dilakukan persis setelah hari raya Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal.

Baca juga: Waktu Diperbolehkan Memulai Puasa Syawal, Simak Juga Niatnya dan Keutamaan Puasa 6 Ini

Baca juga: 7 Amalan Sunnah Dianjurkan di Bulan Syawal, Mendatangkan Pahala Bagi yang Mengerjakan

Namun, dikutip dari NU Online, orang yang berpuasa di luar tanggal tersebut sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan berpuasa setahun penuh.

Lantas, bagaimana jika seseorang ingin berpuasa Syawal tetapi masih memiliki utang puasa Ramadhan?

Bolehkah menggabungkan puasa Syawal dan ganti utang puasa Ramadhan atau qadha?

Menggabungkan puasa Syawal dan qadha

Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta Syamsul Bakri mengatakan, puasa qadha dan puasa Syawal tidak bisa digabungkan.

“Tidak bisa (digabungkan),” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Raden Mas Said kepada Kompas.com, Sabtu (30/4/2022).

Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang dihubungi Kompas.com pada Sabtu (30/4/2022) sore.

Baca juga: 6 Makanan Penurun Kolestrol, Cocok Dikonsumsi Saat Lebaran 2022 Ini

Baca juga: 10 LINK Twibbon Idul Fitri 1443 H, Lengkap Dengan Cara Membuat dan Membagikan ke Medsos

Anwar menegaskan, kedua puasa tersebut tidak bisa digabungkan, melainkan harus dikerjakan secara terpisah.

“Puasa qadha tidak bisa digabung dengan puasa Syawal. Masing-masing harus dikerjakan sendiri-sendiri,” kata Anwar.

Lalu, mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, Puasa Syawal atau puasa qadha?

Dahulukan membayar utang puasa
Anwar menyarankan untuk mendahulukan ibadah wajib terlebih dahulu, sebelum melakukan ibadah sunah.

“Puasa Ramadhan itu hukumnya wajib dan enam hari berpuasa di bulan Syawal itu adalah sunah,” ujar dia.

Puasa Syawal
Puasa Syawal (Handover/ Tribun Timur)

Untuk itu, kerjakan utang puasa Ramadhan atau qadha terlebih dahulu. Baru kemudian melaksanakan puasa sunah selama 6 hari di bulan Syawal.

Pasalnya, seperti yang telah disampaikan di awal, berpuasa sunah selama 6 hari di bulan Syawal akan mendapat ganjaran pahala yang sangat besar yakni seperti berpuasa selama satu tahun.

“Karena pahala dari kita melakukan puasa sunah 6 hari di bulan Syawal tersebut sangat besar, akan membuat kita seperti berpuasa satu tahun atau sepanjang masa,” tutur Anwar.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dan Ganti Utang Puasa Ramadhan?",

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved