Serambi Ummah

Doa Pagi yang Biasa Dibaca Rasulullah SAW, Simak Juga Keutamaan Bersedekah

Ini doa yang pagi yang biasa dibaca Rasulullah SAW, simak juga keutamaan bersedekah di pagi hari. Diketahui saat ini kita masuk bulan Syawal 1443 H

Editor: Irfani Rahman
muslimobsession.com
Ilustrasi Berdoa Pagi Hari 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat ini telah memasuki bulan Syawal 1443 H. Kita pun akan memulai aktivitas seperti biasanya.

Namun sebelum itu hendaknya jangan lupa berdoa.

Ini doa yang biasa dibaca Rasulullah SAW saat pagi hari. Simak juga keutamaan bersedekah pagi

Amalan Doa Pagi Hari yang Dibaca Rasulullah SAW

Sejumlah doa diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang dibaca ketika pagi hari sebagaimana dikutip oleh Imam An-Nawawi, Al-Adzkar

Baca juga: Niat dan Panduan Shalat Isyraq, Miliki Keistimewaan yang Besar Jika Dikerjakan

Baca juga: Yuk Shalat Dhuha, Ini Niat dan Tata Caranya, Simak Juga Keistimewaan Shalat Sunnah Ini

Mengutip dari nu.or.id Abu Hurairah RA meriwayatkan sejumlah doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang dibaca ketika pagi hari sebagaimana dikutip oleh Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 63.

Doa Pagi Hari

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Allāhumma bika ashbahnā, wa bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan nusyūru.

Artinya, “Ya Allah, dengan-Mu aku ber pagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali,” (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya).

Selain doa singkat itu, Imam An-Nawawi juga mengutip doa pagi Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Sahabat Ibnu Mas‘ud dalam Sahih Muslim berikut ini:

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الملْكُ للهِ، وَالحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الملْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسْلِ وَسُوْءِ الكِبَرِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي القَبْرِ

Ashbahnā wa ashbahal mulku lillāhi wal hamdu lillāhi, lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alā kulli syai‘in qadīr. Rabbi, as’aluka khaira mā fī hādzihil lailata wa khaira mā ba‘dahā, wa a‘ūdzu bika min syarri mā fī hādzihil lailata wa khaira mā ba‘dahā. Rabbi, a‘ūdzu bika minal kasli wa sū’il kibari. A‘ūdzu bika min ‘adzābin fin nāri wa ‘adzābin dil qabri.

Artinya, “Kami dan kuasa Allah ber pagi hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya. Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan kedaifan masa tua. Aku memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 64).

Baca juga: Batas Waktu Mengerjakan Puasa Syawal, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Boleh Tak Berurutan

Baca juga: Bacaan Doa Iftitah saat Shalat, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad Tentang Hukum Membacanya

Semoga Allah memudahkan jalan dan menjaga keselamatan kita melalui doa tersebut. Wallahu a‘lam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved