Konflik Rusia dengan Ukraina
Rusia Akan Unjuk Kekuatan di Hari Kemenangan 9 Mei, Tampilkan Pesawat Kiamat Hingga Rudal Balistik
Presiden Rusia, Vladimir Putin akan beri peringatan keras ke Barat di Hari Kemenangan pada 9 Mei 2022 nanti dan juga terbangkan pesawat kiamat
BANJARMASINPOST.CO.ID - Rusia sepertinya akan unjuk kekuatan militernya pada peringatan ke-77 kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman.
Pada hari Kemenangabn yang akan jatuh 9 Mei 2022 ini, Rusia dikabarkan akan menampilkan kekuatan tempurnya, salah satunya yang kerap disebut Pesawat Kiamat
Bahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin dilaporkan akan mengirim peringatan kepada Barat saat perayaan Hari Kemenangan tersebut.
Dilansir Reuters, Putin rencananya akan berpidato di Lapangan Merah di depan parade pasukan militer, tank, roket, dan rudal balistik antarbenua.
Baca juga: Pihak Rusia Klaim Temukan Simbol Setan di Markas Militer Ukraina, Tuding Ada Praktek Ilmu Hitam
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Siap Hadiri KTT G20 di Bali, Jokowi : Perang Harus Diakhiri
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, parade kekuatan udara yang mencakup pesawat tempur supersonik, pembom supersonik strategis Tu-160, dan pesawat komando 'hari kiamat' Il-80 akan melintas di atas Katedral St Basil.
Menurut laporan Reuters, ini akan jadi penampilan pertama Ilyushin Il-80 dalam parade Hari Kemenangan sejak 2010.
Pesawat airborne command and control Rusia ini difungsikan sebagai pusat komando udara untuk pejabat Rusia, termasuk Presiden, jika terjadi perang nuklir.
Dalam skenario itu, Il-80 dirancang untuk menjadi pusat komando jelajah Presiden Rusia.
Pesawat ini dikemas dengan teknologi, tetapi detail spesifik adalah rahasia negara Rusia.
Data terbaru Kementerian Pertahanan Rusia, lapor Newsweek, menunjukkan bahwa parade Hari Kemenangan tahun ini akan dikurangi secara signifikan.
Diketahui pada tahun lalu, 12.000 tentara dan 191 kendaraan militer tampil dalam parade.
Baca juga: Tertimpa Pohon Tumbang, Bus Ditumpangi Satu Keluarga Penyok, Bocah Berusia Dua Tahun Tewas
Baca juga: Geger Bule Wanita Berpose Tanpa Pakaian di Pohon Tua, Mengaku Menyesal dan Minta Maaf
Kementerian belum menjelaskan pengurangan tersebut, meskipun sejumlah besar tentara dan perangkat keras militer terlibat perang di Ukraina.
Putin berulang kali menyamakan perang di Ukraina dengan perlawanan Uni Soviet terhadap Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler yang menyerang pada 1941.
"Upaya untuk menenangkan agresor pada malam Perang Patriotik Hebat ternyata merupakan kesalahan yang merugikan rakyat kita," kata Putin pada 24 Februari ketika dia mengumumkan 'operasi militer khusus' di Ukraina.
"Kami tidak akan membuat kesalahan seperti itu untuk kedua kalinya, kami tidak berhak."
