Religi
Utamakan Qadha Ramadhan 2022, Ustadz Abdul Somad Yakinkan Pahala Syawal Juga Didapat
Penjelasan Abdul Somad, apabila keberatan melaksanakan Puasa Qadha dilanjut puasa syawal 6 hari, maka boleh menjalankan Puasa Qadha di bulan Syawal
BANJARMASINPOST.CO.ID - Mana lebih afdol mendahulukan qadha puasa Ramadhan 2022 atau melaksanakan puasa sunnah Syawal?
Simak penjelasan dari Ustadz Abdul Somad berikut dalam artikel.
Lalu bagaimana pula dengan hukum menggabungkan puasa Qadha dengan puasa Syawal.
Saat ini umat Islam memasuki Bulan Syawal 2022.
Banyak amalan yang bisa dilakukan oleh Muslim saat masuk di Bulan syawal.
Baca juga: Libur Lebaran 2022 Berakhir, Puncak Arus Balik dari Hulu Sungai Diperkirakan Terjadi Hari Ini
Baca juga: Jadwal Buka Puasa 7 Syawal 1443 H, Wilayah Banjarmasin dan Sekitarnya
Satu di anataranya adalah menjalankan ibadah puasa Syawal.
Di Bulan Syawal umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa 6 hari, boleh dilaksanakan berturut-turut atau tidak berturut-turut.
Menurut penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) berdasarkan pandangan beberapa ulama, boleh melaksanakan Puasa Syawal di hari Senin Kamis, atau di hari Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriyah), untuk mendapatkan dua keutamaannya sekaligus.
Namun sebelum melaksanakan puasa sunnah, pastikan terlebih dahulu tidak memiliki utang puasa Ramadan. Karena jika masih memiliki utang puasa, maka harus atau wajib hukumnya mengganti (qadha) terlebih dahulu.
UAS kemudian menjelaskan lagi, apabila keberatan melaksanakan Puasa Qadha dilanjut puasa syawal 6 hari, maka boleh menjalankan Puasa Qadha di bulan Syawal, maka otomatis mendapatkan pahala keutamaan keduanya.
"Ibu-ibu yang punya utang puasa 7 hari, maka harus dibayar dahulu baru puasa Syawal 6 hari," ujar Ustadz Abdul Somad.
"Ibu-ibu kalau tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal maka cukup mengganti puasa di bulan Syawal, maka ibu puasa qadha di bulan Syawal," jawab Ustadz Abdul Somad.
"Otomatis pahalanya seperti puasa sunnah Syawal, niatnya cuma satu, niatnya satu, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," jelas UAS.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Abdul Somad mengatakan jika melaksanakan Puasa Qadha di hari Senin Syawal, maka puasanya pun mendapat 3 pahala sekaligus. Yaitu pahala puasa sunnah Senin-Kamis, puasa Syawal dan pahala puasa pengganti.
"Hal itu berlaku untuk laki-laki maupun perempuan," ujar ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube, berjudul "SEBAIKNYA PUASA SYAWAL ATAU PUASA GANTI DULU.? | Ust. Abdul Somad. Lc., MA".
Mengaca dari ceramah Ustadz Abdul Somad berikut, berarti boleh hukumnya melaksanakan Puasa Qadha di hari Ayyamul Bidh Syawal, sehingga mendapatkan 3 pahala sekaligus.
Simak penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) tentang hukum menggabungkan Puasa Syawal dan Puasa Senin Kamis.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dapat dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal setelah Lebaran Idul Fitri.
Baca juga: Cium Istri Masih Jalankan Puasa Syawal 1443 H, Ustadz Abdul Somad Berikan Penjelasan
Kesempatan bagi umat muslim memperbanyak pahala selama bulan Syawal 1443 H.
Orang yang berpuasa selama enam hari di bulan Syawal setara dengan berpuasa selama setahun penuh.
Sebagaimana anjuran dalam hadist dalam hadits Abu Ayyub Al-Anshari r.a., Nabi Saw.,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).
Amalan sunnah dikerjakan mendapat pahala, namun apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa.
Dalam pelaksanaannya yang apabila dikerjakan secara berurutan, maka akan melewati Senin dan Kamis, yang mana dua hari tersebut umum dilakukan puasa sunah.

Lantas bolehkah menggabungkan niat puasa Syawal dan Puasa Senin Kamis?
Ustadz Abdul Somad menjelaskan jika ingin mengerjakan puasa Syawal sekaligus puasa Senin Kamis, bagi kaum muslim yang memiliki utang puasa dapat mengerjakan hanya dengan satu niat.
"Siapa yang mengerjakan puasa qadha enam hari di bulan Syawal maka mendapatkan pula pahala sunnah Syawal. Niatnya cukup 1 saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube TAMAN SURGA. NET.
Ia menambahkan, apabila pengerjaan qadha puasa di bulan Syawal bertepatan dengan hari Senin, maka akan mendapatkan tiga pahala.
Tiga pahal tersebut yakni qadha puasa lunas 1 hari, pahala sunnah Syawal dan pahala sunnah Senin.
Para ulama menyebutnya “at-Tasyrik fin Niyah” atau “Tadakhul an-Niyah” (menggabungkan niat).
Baca juga: Tips Tetap Bugar Jalankan Puasa Syawal 1443 H, dr Zaidul Akbar Ingatkan Beberapa Hal Berikut Ini
Terdapat kaidah yang diberikan para ulama dalam masalah menggabungkan niat,
إذا اتحد جنس العبادتين وأحدهما مراد لذاته والآخر ليس مرادا لذاته؛ فإن العبادتين تتداخلان
"Jika ada dua ibadah yang sejenis, yang satu maqsudah li dzatiha dan satunya laisa maqsudah li dzatiha, maka dua ibadah ini memungkinkan untuk digabungkan. (‘Asyru Masail fi Shaum Sitt min Syawal, Dr. Abdul Aziz ar-Rais, hlm. 17)
Ustadz Abdul Somad tentang Puasa Syawal
Dari kaidah di atas, beberapa amal bisa digabungkan niatnya jika terpenuhi dua syarat.
Pertama, amal itu jenisnya sama. Salat dengan salat, atau puasa dengan puasa.
Kedua, ibadah yang maqsudah li dzatiha tidak boleh lebih dari satu. Karena tidak boleh menggabungkan dua ibadah yang sama-sama maqsudah li dzatiha.
Dari keterangan di atas, puasa syawal termasuk ibadah maqsudah li dzatiha sementara Senin Kamis laisa maqsudah li dzatiha.
Sehingga niat keduanya memungkinkan untuk digabungkan. Dan insya Allah mendapatkan pahala puasa Syawal dan puasa Senin Kamis.
Berikut adalah lafadz niat Puasa Syawal lengkap dengan tata cara Puasa Syawal dan penjelasan keutamaannya.
Panduan melaksanakan Puasa Syawal, dilengkapi niat, tata cara, ketentuan, keutamaan puasa Syawal berikut.
Niat Puasa Syawal
Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.
Berikut ini lafalnya :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
Tata Cara Melakukan Puasa Syawal
Tata cara puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:
1. Melafalkan niat
Jangan lupa berpuasa Syawal didasari dengan niat telebih dahulu.
2. Makan sahur
Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.
Namun, tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa jika kuat, dalam artian puasa tetap sah.
3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.
4. Berbuka puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)