Berita Banjarmasin

Tak Terdampak Mudik, Pasca Arus Balik Lebaran Kasus Covid-19 di Banjarmasin Tetap Stabil

Angka kasus Covid-19 di Banjarmasin relatif stabil, sepekan pasca Lebaran Idul Fitri 1443 H atau saat arus balik mudik.

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD RAHMADI
Ilustrasi-Suasana arus balik H+5 penumpang kapal di Pelabuhan Trisakti, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (7/5/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Mudik lebaran tak berpengaruh terhadap jumlah kasus Covid-19.  Pasca arus balik libur Lebaran Idul Fitri 1443 H, kasus Covid-19 di Banjarmasin stabil.

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, angka kasus Covid-19 tercatat sebanyak 14 kasus pada 1 Mei 2022 atau sebelum Idul Fitri 1443 H yang jatuh pada Senin (2/5/2022).

Dari 14 kasus sebelum lebaran tersebut, 13 di antaranya menjalani isolasi mandiri (isoman) dan satu lagi menjalani perawatan di rumah sakit.

Kemudian sepekan setelah lebaran atau pasca arus balik, angka kasus Covid-19 di Banjarmasin sebanyak 11 kasus, yang mana 10 di antaranya menjalani isoman.

Baca juga: Kemendagri Instruksikan Siaga Lonjakan Covid-19 Pascalebaran, Satgas Tapin Gelar Operasi Gabungan

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Dunia 9 Mei 2022, Simak Daftar 20 Negara Tertinggi Corona

Terkait hal ini pula, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin pun menerangkan untuk kasus Covid-19 pasca arus balik lebaran ini relatif stabil.

"Ya, angka kasus Covid-19 dalam seminggu ini di Banjarmasin masih stabil saja," ujar Kepala Dinkes Banjarmasin, M Ramadhan, hari ini Selasa (10/5/2022) siang.

Ramadhan menambahkan bahwa pada momentum arus balik pasca lebaran kali ini, pihaknya melakukan pelacakan atau tracking termasuk di pintu masuk Banjarmasin.

Pasalnya memang pada lebaran kali ini tidak ada kebijakan melakukan pengetatan di pintu keluar masuk Banjarmasin.

Baca juga: Covid-19 Melandai, Pemohon Paspor di Kalsel Tembus 2 Ribu Lebih Sebulan

Meskipun demikian, Ramadhan menegaskan upaya tracking maupun juga tracing tetap dilakukan khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan misalnya puskesmas.

"Kita memang tidak ada pengetatan. Tapi kalau memang ada yang terdeteksi, kita tindaklanjuti melalui puskesmas dan sebagainya," pungkasnya.(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved