Unjuk Rasa Nelayan Tabanio

Pertemuan Nelayan Tabanio Tala dengan Kades Sempat Memanas, Tentara Berupaya Dinginkan Suasana

Penyampaian aspirasi nelayan Desa Tabanio, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), berlangsung cukup alot.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
PERWAKILAN nelayan Tabanio menyuarakan aspirasi di hadapan Kades Tabanio terkait persoalan solar di balai desa setempat, Jumat (13_5]. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Penyampaian aspirasi kalangan nelayan Desa Tabanio, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (13/5/2022), berlangsung cukup alot.

Suasana pertemuan di aula balai desa setempat sempat memanas.

Itu menyusul datangnya seorang warga lelaki dewasa yang tidak ikut aksi, masuk ke aula bergerak merangsek ke depan sembari berteriak dan menunjuk-nunjuk tokoh warga Tabanio yang sedang menyampaikan aspirasi mewakili warga.

Spontan warga lainnya menghalaunya dan menggelandang ke luar aula.

Sebagian nelayan lainnya pun tersulut emosinya sehingga suasana kian memanas selama beberapa menit.

Melihat kondisi kurang kondusif tersebut, seorang anggota TNI Kopka Hartani (personel Lanal Tabanio) yang semula duduk di meja depan semeja dengan Kades Tabanio Madiansyah, langsung maju mendinginkan suasana.

Baca juga: Kerap Tak Kebagian, Nelayan Tabanio Tala Tanyakan Ketidakjelasan Aliran Puluhan Ribu Liter Solar

Baca juga: Selain Masalah Solar, Nelayan Tabanio Tanahlaut Keluhkan Biaya Surat Kapal yang Dipungut Pemdes

Ia meminta warga tenang dan tertib sehingga aspirasi yang disampaikan dapat dicatat, ditelaah, dan dicarikan solusi terbaik.

"Tolong bapak-bapak semua, mohon tetap tenang. Sampaikan aspirasi satu per satu secara jelas agar dapat dicatat secara rinci dan dicarikan solusinya," ucap Hartani.

Warga pun kembali tenang.

Namun suasana kembali memanas ketika Kades Madiansyah baru sekitar lima menit menyampaikan penjelasan atau respons terhadap aspirasi nelayan.

Ini menyusul pernyataan kades dinilai tidak bijak lantaran mengungkit nama tokoh/ulama setempat yang telah meninggal.

Spontan pihak nelayan yang berasal dari keluarga ulama yang telah meninggal tersebut protes keras.

Nelayan lainnya pun turut emosi sembari berteriak dan menunjuk-nunjuk Kades, bahkan di antaranya ada yang memukul meja.

Sebelumnya, nelayan Tabanio melalui tokoh warga setempat, H Yusdiansyah dan Fahmi, menyuarakan keluhan nelayan yang kerap kesulitan mendapatkan solar.

Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan (SPBUN) setempat dinilai mempersulit nelayan mendapatkan solar dengan mempersyaratkan surat kapal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved