Berita Internasional
Ternyata Ini Tiga Point Penyebab Pemerintah Singapura Menolak Ustadz Abdul Somad Masuk Negara Mereka
Ternyata ini sebab Pemerintah Singapura menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad ke negara mereka. Salah satu dituding sebarkan ajaran Ekstremis
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sempat menjadi teka-teki, penyebab Ustadz Abdul Somad ditolak masuk ke negara Singapura akhirnya terungkap.
Ini setelah pihak Pemerintah Singapura buka penyebab menolak Ustadz Abdul Somad masuk ke negara mereka.
Tentunya dengan pemerintah Singapura buka suara maka tanda tanya penyebab penolakan kepada Ustadz Abdul Somad terjawab sudah.
Pasalnya sebelumnya dideportasi, Ustaz Abdul Somad sempat diinterograsi di sebuah ruangan sempit oleh petugas Imigrasi Singapura.
Dari dari hasil interograsi tersebut, diputuskanlah Ustaz Abdul Somad dan rombongannya dilarang memasuki wilayah Singapura.
Baca juga: Trending di Twitter, Begini Jawaban Dubes RI untuk Singapura Seputar Deportasi Ustadz Abdul Somad
Baca juga: Sopir Bus Kecelakaan Maut di Tol Sumo Diduga Pakai Sabu, Pihak Kepolisian Cek Sampel Darah
Lewat sebuah kanal YouTube, pria yang akrab disapa UAS ini pun sempat mengungkapkan kekecewaannya.
Kini Pemerintah Singapura pun akhirnya buka suara terkait pelarangan tersebut.
Hal ini disampaikan lewat pernyataan Kementerian Dalam Negeri Singapura, Selasa (17/5/2022).
Pernyataan tersebut ditulis dalam tiga poin yang menjelaskan kronologi hingga alasan otoritas Singapura melarang UAS memasuki wilayah Singapura.
Pada poin pertama, dijelaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri Singapura memastikan bahwa ustadz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022.
UAS disebut tiba dari Batam dengan enam pendamping perjalanan.
“Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama,” tulis pernyataan Kementerian itu.
Pada poin kedua, disebutkan bahwa Somad atau UAS dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura.
Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi “syahid”.
“Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir".
Baca juga: Diduga Mengalami Rem Blong, Bus Nyelonong ke Jurang, Satu Tewas Puluhan Luka-luka
Baca juga: MUI Ungkap Jamaah Sehat Bisa Lepas Masker saat Shalat Berjamaah, Karpet & Sajadah pun Bisa Digelar
Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai “kafir” (kafir),” tulis pernyataan yang dirilis portal mha.gov.sg.
Pada poin ketiga, disebutkan bahwa masuknya pengunjung ke Singapura tidak otomatis atau menjadi hak.
Kemendagri Singapura menyatakan, setiap kasus dinilai berdasarkan kemampuannya sendiri.
Sementara UAS, menurut pernyataan tersebut, telah berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial.
“Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi.

Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura,” tutupnya.
Klarifikasi Ustaz Abdul Somad
Setelah dideportasi dari Singapura, Ustaz Abdul Somad lantas memberikan klarifikasinya.
Ustaz Abdul Somad mengaku tak habis pikir mengapa dirinya bisa ditahan oleh petugas Imigrasi Singapura dan lalu dideportasi.
Kini terbaru pria yang akrab disapa UAS tersebut membeberkan kecurigaannya terkait aksi penahanan dan deportasi tersebut.
"Info saya dideportasi dari Singapura itu sohih (benar) bukan hoaks,"ujar UAS dalam keterangan resminya melalui video yang dikirimkan sahabat UAS Ustadz Hendrik kepada Tribunpekanbaru.com Selasa (17/5/2022) pagi.
Dirinya sampai di pelabuhan Tanah Merah pukul 13.30 bersama istri, anak dan sahabatnya.
UAS juga heran, karena menurutnya saat diinterogasi petugas imigrasi, dirinya tidak mendapatkan keterangan resmi alasan dideportasi.
Hanya saja petugas imigrasi mengatakan hanya Dubes Singapura di Indonesia yang bisa memberikan penjelasan.
"Apakah karena teroris, ISIS dan narkoba, itu mesti dijelaskan, dokumen saya lengkap semuanya tidak ada kurang apapun,"ujarnya.
Menurut UAS, kejadian saat di pelabuhan Tanah Merah, dirinya memang terakhir diperiksa dan langsung ditarik ke dalam ruangan, sedangkan keluarga dan sahabatnya sudah lewat pemeriksaan.
"Saya sempat diinterogasi selama satu jam di ruangan berukuran 1x2 seperti liang lahat.
Bahkan ngantar tas berisikan tas keperluan bayi saya juga tidak dibolehkan,"ujar UAS.
Menurut UAS dalam videonya itu, bahkan mereka di Pelabuhan tersebut sampai 3 jam lamanya sebelum dideportasi kembali ke Batam melalui kapal terakhir dari Singapura ke Batam pukul 17.30 WIB.
Agenda UAS sendiri awalnya ke Singapura hanya berlibur, selain bersama istri Ustadzah Fatimah Az-zahra, UAS juga membawa anaknya dan sahabatnya bersama keluarga.
"Jadi saya ke Singapura bukan untuk berdakwah dan tabligh akbar, cuma holiday, karena masih dalam suasana libur,"ujar UAS.
Ketika dirinya menjelaskan datang bersama istri, petugas langsung mendatangi istri UAS dan sahabatnya dan menjemput langsung, akhirnya semuanya dideportasi.
"Di dalam ruangan itu saya terpikir, Singapura ini negara kecil kok sombong dia.
Padahal mereka ini di Singapura pendatang, dan sebetulnya wilayah kerajaan Melayu, tapi memiliki kekuasaan,"ujarnya.
UAS juga menantang Dubes Singapura di tanah air, alasan dirinya dideportasi karena selama ini dirinya bebas ke Malaysia dan negara lainnya.
"Minta semua warga negara Indonesia apa sebabnya saya dideportasi, saya bukan tidak taat pajak dan liar,"ujarnya.
Memang dulu diakui UAS dirinya sempat mengalami hal yang sama di Timor-Leste saat itu diundang untuk Tabligh Akbar, dirinya dijegal karena mendapat keterangan dari Jakarta dirinya disebut sebagai teroris.
"Karena memang sebelum Pilpres, maklumlah dikhawatirkan mempengaruhi pilpres, sekarang Pilpres masih lama.
Saya khawatir Singapura file lama masih belum dihapus, orang Singapura harus update status dan update pengetahuan,"ujarnya.
Bahkan UAS juga meminta Singapura bertanya kepada Malaysia dan Brunei Darussalam yang memberikan gelar profesor dan DR Honoris Causa.
"Kalau Singapura tidak percaya tanya Malaysia dan Brunei,"ujar UAS.Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Terungkap, Ternyata Ini 3 Alasan Pemerintah Singapura Larang Ustaz Abdul Somad Masuki Wilayahnya,
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post