Kura kura Raksasa Galapagos
Kura-kura Raksasa Galapagos Lahirkan Bayi Albino, Disebut Sangat Langka 1 Banding 100:000
Seekor bayi kura-kura raksasa Galapagos menetas di Tropiquarium, kebun binatang di Servion, Swiss,begini penampakannya
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pemandangan langka terjadi Tropiquarium, kebun binatang di Servion, Swiss.
Seekor kura-kura raksasa Galapagos menghasilkan bayi kura-kura Albino. Ini setelah telur kura-kura raksasa langka tersebut menetas.
Sontak adanya bayi kura-kura Galapagos Albino ini menarik perhatian dunia.
Sebab, rupa kura-kecil itu berwarna putih, sangat berbeda dengan kura-kura sejenis yang biasanya berwarna gelap.
Reptil kecil itu juga bermata merah memiliki kulit tanpa pigmen dan cangkang pucat. Hal tersebut rupanya disebabkan oleh kelainan genetik yang dikenal sebagai albinisme.
Baca juga: Arkeolog Mesir Temukan Ratusan Mumi di Pekuburan Kuno Saqqara, Berasal 2500 Tahun Lalu
Baca juga: Kota Kuno Zaman Perunggu Berusia 3.400 Tahun Ditemukan di Sungai Tigris Irak, Hancur Karena Gempa
Kelahiran akibat albinisme sangat langka, bahkan kemungkinan kura-kura albino adalah 1 banding 100.000.
Dikutip dari Live Science, Kamis (9/6/2022) kura-kura berwarna putih itu merupakan salah satu dari dua kura-kura raksasa Galapagos yang baru saja menetas di Tropiquarium, kebun binatang di Servion, Swiss.
Bayi kura-kura albino menetas pada 1 Mei, sementara saudara kandungnya yang memiliki warna lebih gelap menetas pada 5 Mei. Bayi kura-kura masing-masing memiliki berat hanya 50 gram saat lahir.
Bayi awalnya dirawat langsung oleh penjaga kebun binatang dalam inkubator, sebelum akhirnya bergabung kembali dengan induknya pada 3 Juni lalu.
"Kami terkejut menemukan bayi kura-kura albino. Ini juga merupakan pertama kalinya di dunia bahwa kura-kura Galapagos albino lahir di penangkaran," tulis staf kebun binatang dalam sebuah pernyataan.
Selama ini belum ditemukan pula kasus seperti kelahiran bayi kura-kura albino di Swiss ini, yang terdokumentasikan di alam liar. Tim dari kebun binatang juga berspekulasi bahwa kelahiran kura-kura putih bisa lima kali lebih jarang daripada kelahiran manusia albino.
Hewan albino tak dapat menghasilkan pigmen kulit yang dikenal sebagai melanin. Pigmen kulit melanin ini berfungsi memberi warna pada kulit, rambut, mata, dan bulu--dan dalam hal ini, cangkang kura-kura.
Hewan albino sering terlihat memiliki mata merah karena matanya tak memiliki pigmen, sehingga warnanya terlihat sama dengan pembuluh darah di bawah permukaan matanya.
Baca juga: Peneliti Temukan Naga Terbang Raksasa, Disertai Dengan Sayap, Hidup Sekitar 146 Juta Tahun Lalu
Baca juga: Mukjizat, 14 Hari Di Sungai Jasad Eril Putra Ridwan Kamil Tetap Utuh dan Mengeluarkan Bau Harum
Albinisme adalah kondisi genetik yang berarti diturunkan dari orang tua ke keturunannya. Namun itu adalah resesif, jadi kedua orang tua harus memiliki dan mewariskan salinan gen.
Karena orang tua biasanya hanya memililki satu salinan gen albino, mereka kemudian muncul dengan warna khas hewan.