Hindari Risiko Dibegal, Ojol Asal Kapuas di Banjarbaru Tak Mau Ambil Order Tengah Malam

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Salah satu risiko bagi driver ojek online adalah pembegalan atau rampok sepeda motor yang kasusnya sudah beberapa kali terjadi di tanah air.

Hal itu disadari Fuadin, driver ojek online di Banjarbaru yang selalu waspada mengantisipasi tindakan begal yang kapanpun bisa terjadi.

Semasa awal bekerja sebagai driver ojek online, Fuadin gigih bekerja.

Apalagi ia seorang perantauan, sehingga penghasilan sebagai driver Ojol adalah sumber utamanya.

Baca juga: Kesedihan Ojol Khusus Kuliner di Banjarbaru Ini Ketika Uang i Rekening Dikuras Penipu

Baca juga: Berusaha Melayani dengan Baik, Ojek Online di Banjarbaru Ini Mengaku Cuma dapat Satu Bintang

"Saya kerja tidak hanya siang tapi juga malam. Standby selama 24 jam. Ya, supaya bisa dapat banyak order lah setiap hari," alasan pemuda asal Kapuas ini.

Tak sekali Fuadin menerima order pada tengah malam, dinihari atau subuh.

Namun setelah beberapa waktu menjalani, ia memutuskan hanya kerja 12 jam.

"Setelah mengetahui ada beberapa kasus pembegalan, saya jadi berpikir dua kali untuk kerja sehari semalam," ungkapnya.

Pengalamannya, sangat berisiko jika malam hari apalagi hujan kemudian mengerjakan suatu order.

Baca juga: Dapat Order Fiktif, Ojol dari Martapura Ini Sumbangkan Makanannya ke Panti Asuhan

Baca juga: Antar Waria di Banjarbaru, Ojek Online Ini Malah Digoda Masuk Rumah

Sebab saat kondisi yang demikian bisa saja terjadi hal tidak diinginkan.

"Saat malam turun hujan dan kita masih tetap layani pesanan dalam kondisi pandangan mata terbatas itu maka bisa saja ada begal beraksi," tukasnya.

Baginya, sepeda motor adalah aset berharga.

Jika alat transportasi itu tak ada maka ia tak bisa kerja sebagai driver online.

Apalagi ia seorang perantauan.

(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)