Berita Kotabaru
Empat Hari Air PDAM kotabaru Tidak Mengalir, Warga Berangas Ini Terpaksa Mandi di Sungai
Warga Jalan Raya Berangas Kecamatan Pulaulaut Sigam terpaksa mandi dan menyuci di Sungai. Karena empat hari ini air PDAM Kotabaru tak mengalir
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Ardiansyah warga jalan Raya Berangas, RT 01, Kecamatan Pulaulaut Sigam, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan terpaksa melakukan aktivitas seperti mandi dan menyuci di sungai.
Aktivitas di sungai yang berjarak kurang lebih 300 meter dari rumahnya itu, rutin dilakukan sekeluarga saat air leding PDAM Kotabaru tidak mengalir. Bahkan hari ini leding PDAM tidak mengalir sudah hari keempat.
Ironis, aktivitas di sungai yang dilakukan Ardiansyah tidak hanya mandi dan mencuci.
Usai kegiatan itu, ia juga harus memanggul air menggunakan jeriken untuk keperluan mencuci piring, buang air kecil dan besar.
"Mau tidak mau, suka tidak suka terpaksa dilakukan karena tidak ada pilihan lain," keluh Ardiansyah kepada banjarmasinpost.co.id, Minggu (12/6/2022).
Baca juga: Pipa Waduk Gunung Ulin Bocor, PDAM Kotabaru Lakukan Perbaikan, Layanan Wilayah Perkotaan Terdampak
Baca juga: Debit Air Baku Gunung Perak Berkurang, PDAM Kotabaru Lakukan Rekayasa Distribusi
Menurut Ardiansyah, dirinya ikhlas dengan kenaikan tarif dasar air. Meski layanan distribusi air di wilayah itu acap kali dikeluhkan.
Untuk itu, Ardiansyah pun kembali berharap kepada PDAM, pelayanan ke depan bisa lebih baik dan bagus.
"Kami (pelanggan) tidak muluk-muluk, kalaupun bergiliran ya mohon diberitahu. Tapi dengan tidak ada pemberitahuan, bagaimana?," ucapnya.
"Yah, kalau dikatakan kecewa ya kecewa. Tapi bagaimana lagi. Ini fakta dan bukan mengada-ada," sambung Ardiansyah kepada banjarmasinpost.co.id.
Namun disayangkan, acap kali macetnya air leding, sekeluarga Ardiansyah terpaksa harus mandi dan mengangkut air dari sungai berjarak ratusan meter dari rumah.
"Mau tidak mau, suka tidak suka terpaksa harus ngangkat (ngambil) air di sungai. Yang pasti untuk cuci piring. Mandi, menyuci pakaian sudah pasti di sungai pagi dan sore," beber Ardiansyah.
Humas PDAM Kotabaru Syarwani mengatakan, terganggunya distribusi air di wilayah itu disebabkan debit air yang tidak sebanding dengan jumlah pelanggan.
"Jumlah pelanggan tidak seperti yang dulu. Sedangkan debit air tetap itu," jelas Syarwani.
Baca juga: Kualitas Air Bersih Dikeluhkan Masyarakat, Ketua DPRD Ingatkan PDAM Kotabaru Perbaiki Mutu Layanan
Sementara wilayah layanan yang sekarang dikeluhkan, daerah tanjakan sehingga harus menunggu pelanggan di wilayah yang terendah selesai menggunakan air.
"Tidak mungkin kan (air) ke atas dulu. Walaupun mengalir juga, ya paling malam. Karena menunggu pelanggan yang di bawah sudah selesai," ujarnya.
Menurut Syarwani, solusi jangka pendek pihaknya melakukan rekayasa distribusi. Sementara solusi jangka panjang harus menambah WTP, pompa dan daya listrik. (banjarmasinpost.co.id/helriansyah)
