Fenomena Langit Langka

Juni-Juli 2022 Ini Masyarakat Bisa Saksikan Tiga Fenomena Langit Langka, Berikut Waktunya

Pada Juni-Juli 2022 ini 3 fenomena langit langka akan terjadi di Indonesia, simak penjelasan Peneliti BRIN, Andi Pangerang

Editor: Irfani Rahman
(DOK. Laman BRIN)
Juni-Juli 2022 ini tiga fenomena langit langka alan terjadi di Indonesia . (DOK. Laman BRIN) 

Peristiwa Bulan Baru Stroberi Mikro akan kembali terjadi pada 2031 dan 2040.

Bulan Baru Stroberi Mikro akan terjadi pada 29 Juni 2022 pukul 09.52 WIB / 10.52 Wita / 11.52 WIT, pada jarak 406.569 km.

Untuk diketahui, Bulan Baru Stroberi Mikro tidak dapat disaksikan sebelum matahari terbit.

Sebab, terbitnya yang lebih lambat dibandingkan matahari dan permukaan bulan yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari sehingga tampak gelap.

Ilustrasi bulan setengah lingkaran
Ilustrasi bulan setengah lingkaran. Tampak Fenomena bulan setengah lingkaran, Bulan membentuk sudut siku-siku setelah fase bulan purnama dalam fase akhir Perbani

3. Bulan Purnama Rusa Super

Bulan Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon)adalah purnama yang terjadi bulan Juli. Peristiwa ini akan terjadi pada 14 Juli 2022 pukul 01.57 WIB / 02.57 Wita / 03.57 WIT, pada jarak 357.418 km.

Penamaan dari fenomena ini juga berasal dari The Farmer’s Almanac, yang pada bulan Juli rusa jantan muda mulai tumbuh tanduknya.

Sehingga penamaan bulan purnama rusa ini sebenarnya berasal dari perilaku hewan yang timbul pada musim-musim tertentu bagi penduduk asli Amerika.

Untuk menyaksikan ketiga fenomena langit ini, dapat dilakukan dengan mengarahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Dampak fenomena bulan purnama langka

Seperti pada fase bulan baru pada umumnya, baik Purnama Stroberi, bulan Baru Stroberi Mikro, maupun Purnama Rusa Super, dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasanya.

“Adanya konfigurasi matahari-bumi-bulan atau bisa juga matahari-bulan-bumi yang berada di posisi segaris membuat timbulnya pasang yang lebih besar. Apalagi konfigurasi ini juga diperkuat dengan bulan yang berada di titik terdekatnya dengan bumi,” papar Andi.

Perlu digarisbawahi, pasang laut tertinggi akan terjadi pada 14 Juni dan 14 Juli mendatang.

Oleh karena itu, para nelayan diimbau tidak melaut selama dua hari sebelum dan dua hari sesudah puncak fenomena bulan purnama ini, yakni antara 12-16 Juni dan 12-16 Juli 2022.

“Perhitungan ini hanya mempertimbangkan faktor astronomis saja tanpa melihat gelombang laut akibat badai angin,” jelas Andi.

Selain itu, pasang laut pada 29 Juni 2022 secara astronomis juga perlu dipertimbangkan oleh masyarakat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved