Petani Sawit di Riau Diserang Kelompok Bersenjata, Polisi dan TNI Tak Kuasa Melerai

BANJARMASINPOST.CO.ID -Aksi brutal dilakukan kelompok bersenjata terhadap sejumlah petani sawit di Riau. Polisi dan TNI tak berdaya melerai, Minggu (19/6/2022) kemarin.

Kejadian terhadap ratusan petani sawit di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau sangat memprihatinkan.

Korban yang akibat serangan berbagai kalangan mulai anak-anak hingga orangtua.

Penyerangan terjadi di lahan perkebunan kelapa sawit milik para petani.

Para pelaku tiba-tiba datang membawa senjata tajam jenis samurai, kayu, batu, dan besi menyerang ratusan warga petani sawit.

Baca juga: Jual Anak di Bawah Umur, Mucikari Prostitusi Online di Kaltara Ini Pasang Tarif Rp 1 Juta

Baca juga: Satgas Pamtas RI-Malaysia Gagalkan Keberangkatan 43 TKI ILegal, Dipergoki di Perkebunan Sawit

Berikut sejumlah fakta yang telah dirangkum Kompas.com terkait kejadian penyerangan di Kampar, Riau.

1. Viral di sosial media

Aksi kekerasan itu beredar di media sosial WhatsApp. Dari beberapa video yang beredar, salah satunya menggambarkan seorang pria menggendong anak serta perempuan menangis dan bersimbah darah.

Pria yang menggendong anak itu juga tampak menangis sambil berjalan cepat untuk menyelamatkan anak tersebut.

Anak kecil itu tampak luka di bagian kepalanya. Warga lainnya juga terlihat menyelamatkan anak-anaknya dari serangan sekelompok pria itu.

2. Saat kejadian ada anggota polisi dan TNI

Dalam video yang beredar, di lokasi kejadian terlihat ada beberapa anggota TNI dan polisi yang berusaha melerai, namun aksi para pelaku tak bisa dicegah.

Kelompok pria itu tetap menyerang warga dengan brutal.

"Aparat keamanan saat itu kalah jumlah. Preman yang menyerang kami banyak, dua bus," sebut seorang korban bernama Febi (24) yang dijumpai Kompas.com.

Akibat serangan tersebut, banyak warga terluka. Sebagian korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bayangkara Polda Riau di Pekanbaru.