Berita Banjarmasin
PPDB SD Berakhir Rabu, SDN Basirih 10 Banjarmasin Baru Dapat 7 Siswa Baru
PPDB jenjang Sekolah Dasar (SD) untuk tahun ajaran 2022/2023 di Banjarmasin, berakhir Rabu. Namun, SDN Basirih 10 Banjarmasin baru mendapatkan 7 siswa
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Dasar (SD) untuk tahun ajaran 2022/2023 di Banjarmasin, berakhir pada Rabu (22/6/2022).
Sejumlah sekolah yang ada di Kota Seribu Sungai ini pun, diketahui masih ada yang belum terpenuhi kuota siswanya.
Sekolah yang belum terpenuhi kuotanya ini, di antaranya adalah sekolah-sekolah yang khususnya letaknya berada di pinggiran Banjarmasin.
Misalnya saja di SDN Basirih 10 Banjarmasin, yang terletak di pinggiran Sungai Simpang Jelai, Kelurahan Basirih Selatan, Kecamatan Banjar Selatan.
Baca juga: PPDB Kontroversi Mencoret Sekolah Favorit
Baca juga: Hari Terakhir PPDB Online SMP Negeri di Banjarmasin, Sejumlah Sekolah Belum Penuhi Kuota
Baca juga: Kuota PPDB Belum Terpenuhi, SDN Teluk Dalam 1 Banjarmasin Masih Buka Pendaftaran
SDN Basirih 10 Banjarmasin sendiri membuka pendaftaran sesuai jadwal, namun peserta yang mendaftar hanya bisa dihitung jari atau sebanyak tujuh orang saja.
"Sesuai standar kan satu rombongan belajar (rombel) itu sekitar 28 sampai 32 orang. Saat ini kami baru dapat tujuh orang saja, dan itu pun masih untung. Siswa yang mendaftar ini merupakan warga sekitar sekolah," ujar salah seorang guru di SDN 10 Basirih, Ahmad.
Ahmad menerangkan bahwa kekurangan pendaftar untuk siswa baru seperti ini bukanlah hal baru, karena sebelumnya pun sudah terjadi.
"Tahun lalu sekitar sembilan orang, tahun sebelumnya lagi 13 orang," jelasnya, Jumat (24/6/2022).
Ahmad pun menerangkan minimnya siswa yang mendaftar di sekolah ini diperkirakan karena letaknya yang bisa dibilang cukup terisolir.
Pasalnya sekolah ini hanya bisa diakses menggunakan transportasi air, dan letaknya pun berada di perbatasan antara Banjarmasin dan Kabupaten Banjar.
"Memang kemungkinan dikarenakan aksesnya yang masih sulit. Siswa pun biasanya disini ke sekolah menggunakan kelotok dan jukung saja," katanya.
Tidak terlalu jauh dari lokasi sekolah, diketahui ada beberapa komplek atau perumahan warga. Namun hal ini tidak lantas mendongkrak jumlah pendaftar di SDN Basirih 10 Banjarmasin.
"Ada dari lingkungan komplek mau mendaftar, tapi karena harus lalu lalang melewati sungai membuat orangtuanya pun jadi khawatir sehingga tidak jadi mendaftar," jelasnya.
Meskipun minim siswa baru pada tahun ajaran kali ini, Ahmad juga menerangkan pihaknya pun akan tetap membuka rombel.
"Seberapa jumlah siswa yang didapat, maka sejumlah itu juga isi rombelnya. Dan kita akan terus membuka pendaftaran, mudah-mudahan bisa lebih banyak," katanya.