Penyeragaman Kelas BPJS Kesehatan Berlaku Hari Ini, RSUD Sultan Suriansyah Belum Terapkan

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejak beberapa waktu lalu, pemerintah berencana melakukan penghapusan kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Kelas-kelas yang biasanya ada yakni Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3 akan diseragamkan menjadi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Bahkan wacana penghapusan kelas ini diberlakukan atau mulai dilakukan ujicoba per hari ini, Jumat (1/7/2022), khususnya di rumah sakit milik pemerintah.

Meskipun demikian, untuk di Banjarmasin sepertinya masih belum menerapkan penyeragam kelas tersebut.

Misalnya saja di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin, dimana pasien khususnya yang melakukan rawat inap masih menggunakan sistem kelas.

Baca juga: Gedung IGD RSUD Sultan Suriansyah Retak, Dinkes Banjarmasin Tunggu Rekomendasi Dinas PUPR

Baca juga: Tanggungjawab Terhadap Pasien, Nakes RSUD Sultan Suriansyah Ini Rela Tiga Kali Lebaran di IGD

Salah seorang keluarga pasien di RSUD Sultan Suriansyah, Ali menerangkan pihaknya masih menggunakan kelas dalam mendapatkan pelayanan.

"Masih sama, tidak ada perubahan. Kebetulan ini sedang mendaftarkan sepupu mau dirawat inap disini," ujar Ali yang ditemui di dekat loket pendaftaran rawat inap RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin.

Dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id, Direktur RSUD Sultan Suriansyah, dr Syaukani menerangkan saat ini pelayanan pasien BPJS Kesehatan masih seperti biasa.

Pasalnya lanjutnya, penerapan KRIS masih belum diberlakukan khususnya di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin.

"Penyeragaman kelas itu belum berlaku, mungkin masih digodok juga di pusat. Mungkin juga berlakunya di 2023 atau 2024, jadi untuk saat ini masih normal seperti biasa saja," katanya.

dr Syaukani menerangkan bahwa untuk di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin sendiri, saat ini baru menyediakan layanan BPJS Kesehatan khususnya untuk Kelas 3.

"Yang ada saat ini cuma Kelas 3, dan total bisa menampung sekitar 150 pasien. Termasuk untuk pasien Covid-19," jelasnya.

Meskipun demikian, dr Syaukani menerangkan bahwa pihaknya pun akan segera melakukan persiapan terkait dengan wacana penyeragaman kelas BPJS Kesehatan ini.

Misalnya saja dengan mulai merencanakan pembuatan kamar standar, dimana di antaranya satu kamar itu bisa menampung sekitar empat pasien.

"Informasinya untuk kelas standar itu nantinya maksimal hanya diisi empat pasien. Jadi mulai sekarang kita melakukan penyesuaian-penyesuaian. Apalagi kita pun dalam proses penyelesaian bangunan gedung utama untuk digunakan sebagai ruang rawat inap juga. Jadi nanti tidak perlu pusing lagi melakukan pembongkaran atau pemindahan," katanya.

Baca juga: 32 Nakes di RSUD Sultan Suriansyah Terpapar Covid-19, Kabid Pelayanan : Alhamdulillah Gejala Ringan