Berita Banjarmasin
Tanggungjawab Terhadap Pasien, Nakes RSUD Sultan Suriansyah Ini Rela Tiga Kali Lebaran di IGD
pria akrab di sapa Hamid ini berlebaran di ruang IGD sudah tiga tahun berturut-turut.
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar.
Allaahu akbar walillaahil hamd. takbir di pagi Hari Raya Idul Fitri 1443 H, terdengar dari ruang Intalasi Gawat Darurat (IGD), RSUD Sultan Surianyah, Banjarmasin.
Gema takbiran itu terdengar di tengah-tengah kesibukan sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes), yang sedang melayani para pasien.
Satu di antaranya adalah Acep Hamid (38) yang masih tetap merelakan waktu dan tenaganya, meski di Hari Raya Idul Fitri.
Sebab rumah sakit milik Pemerintah Kota Banjarmasin itu, tetap membuka pelayanan kesehatan bagi masyarakat, di saat lebaran.
Baca juga: Festival Teater Si Palui 7 Kembali Digelar Mahasiwa Uniska MAB Kalsel di Banjarmasin
Baca juga: Suplai dari PDAM Macet, Warga Pelambuan Banjarmasin Terpaksa Gunakan Air Sungai dan Hujan
Rupanya bukan hanya tahun ini pria akrab di sapa Hamid ini berlebaran di ruang IGD, tetapi sudah tiga tahun berturut-turut, ia tidak bisa mengikuti tradisi sungkeman berasama keluarga.
Rasa kemanusiaan dan tanggung jawab lah yang membuat Hamid rela tidak mudik ke kampung halamannya di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
"Tiga tahun ini saya tidak mudik jadi saya tidak bisa ikut sungkeman. Rasa kangen pasti, tapi karena tanggung jawab yang tidak boleh saya lepaskan," katanya.
Namun begitu di tengah-tengah kesibukannya tersebut, ia masih bisa menyempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan keluarganya, melalui video call.
Baca juga: Musyawarah IDI Kabupaten Tapin, Milhan Terpilih Sebagai Ketua Periode 2022-2025
Meski saat lebaran lalu ruang IGD ungkap Hamid sedang dipenuhi oleh pasien, yang memerlukan perawatan.
"Pasiennya memang banyak saat lebaran tadi, dan sekarang semakin banyak, terutama pasiennya anak-anak. Jadi saya masih bisa menyempatkan video call sama orangtua di kampung," ucap Perawat Pelaksana RSUD Sultan Surianyah tersebut.
Hal yang paling dirindukan oleh Hamid ketika lebaran yakni suasana saat berkumpul bersama keluarga.
Yang menurutnya tidak bisa digantikan, meski sudah berkomunikasi melakui saluran video call.
"Saya memutuskan untuk tidak mudik karena saya memiliki moto hidup, yakni kesembuhan pasien adalah kebahagian saya," ungkap pria satu anak ini.
(banjarmasinpost.co.id/muhammad rahmadi)