Krisis Sri Lanka
Presiden Sri Lanka Kabur ke Maldives, Gotabaya Rajapaksa Sempat Diamakan Militer AU
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dikabarkan kabur dari negaranya pada Rabu (13/7/2022) pagi. Sebelumnya sempat diamankan Mililter AU setempat.
Mereka berenang di kolam renang, mengagumi lukisan dan bersantai di tempat tidur yang ditumpuk tinggi dengan bantal.
Baca juga: Awasi Migrasi Masalah
Pada satu titik, mereka juga membakar rumah pribadi Ranil Wickremesinghe.
Sementara anggota parlemen pada Senin malam sepakat untuk memilih presiden baru dari barisan mereka pada 20 Juli.
Mereka belum memutuskan siapa yang akan mengambil alih sebagai perdana menteri dan mengisi kabinet.
Presiden baru akan menjalani sisa masa jabatan Gotabaya Rajapaksa, yang berakhir pada 2024 dan berpotensi menunjuk perdana menteri baru, yang kemudian harus disetujui oleh parlemen.
Perdana menteri akan menjabat sebagai presiden sampai penggantinya dipilih, di mana aturan itu pasti akan membuat marah para pengunjuk rasa yang ingin Ranil Wickremesinghe segera disingkirkan.
Korupsi dan salah urus telah membuat Sri Lanka dibebani utang dan tidak mampu membayar impor kebutuhan pokok.
Kekurangan telah menabur keputusasaan di antara 22 juta orang di negara itu.
Pengunduran diri yang dijanjikan tidak mengakhiri krisis, dan pengunjuk rasa telah bersumpah untuk menduduki gedung-gedung resmi sampai para pemimpin puncak pergi.
Selama berhari-hari, orang-orang berbondong-bondong ke istana kepresidenan seolah-olah itu adalah obyek wisata.
Mereka berenang di kolam renang, mengagumi lukisan dan bersantai di tempat tidur yang ditumpuk tinggi dengan bantal.
Pada satu titik, mereka juga membakar rumah pribadi Ranil Wickremesinghe.
Sementara anggota parlemen pada Senin malam sepakat untuk memilih presiden baru dari barisan mereka pada 20 Juli.
Baca juga: Tak Mendapat Tanggapan KPK, Kader Senior Ajukan Praperadilan Kasus Ketua Umum PPP di PN Jaksel
Mereka belum memutuskan siapa yang akan mengambil alih sebagai perdana menteri dan mengisi kabinet.
Presiden baru akan menjalani sisa masa jabatan Gotabaya Rajapaksa, yang berakhir pada 2024 dan berpotensi menunjuk perdana menteri baru, yang kemudian harus disetujui oleh parlemen.
