Religi

Doa Awal dan Akhir Tahun Hijriyah, Ustadz Abdul Somad Berikan Penjelasan Tentang 1 Muharam

Tak terasa tahun baru Islam akan tiba. Sesuai kalender masehi tanggal 1 Muharam 1444 Hijriyah bertepatan 30 Juli 2022.

Editor: M.Risman Noor
banjarmasinpost.co.id/aya sugianto
Para ibu dibantu kaum lelaki memasak sajian bubur sebagai tradisi 10 Muharam 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak terasa tahun baru Islam akan tiba. Sesuai kalender masehi tanggal 1 Muharam 1444 Hijriyah bertepatan 30 Juli 2022.

Zulhijah 1443 H segera berganti dengan Muharam 1444 Hijriyah.

Bila perayaan pergantian tahun baru masehi orang kerap merayakan dengan kembang api, lalu bagaimana sebenarnya umat Islam menyikapi perayaan tahun baru Islam 1444 Hijriyah.

Simak penjelasan Ustadz Abdul Somad mengenai penetapan 1 Muharam yang terjadi pada masa lalu.

Baca juga: Bupati HSS H Achmad Fikry Ajak Masyarakat Berpartisipasi Melalui Saprah Amal

Baca juga: Wisata Religi Kalsel : Melihat dari Dekat Tempat Guru Sekumpul Beristirahat Disela Berburu

Diketahui, perayaan Tahun Baru kali ini dipastikan berbeda karena berada di masa pandemi Virus Corona.

Ada baiknya malam pergantian tahun diisi dengan membaca Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun.

Simak pula penjelasan Ustadz Abdul Somad soal apakah di zaman Nabi Muhammad ada perayaan pergantian tahun?

Lalu adakah doa atau amalan tertentu yang diajarkan Nabi Muhammad di akhir tahun dan Doa Awal Tahun hijriah?

Apakah Nabi Muhammad SAW mengajarkan Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun?

Dikutip Wartakotalive.com dari Youtube, menurut Ustadz Abdul Somad, tahun hijriah muncul pada masa pemerintahan Umar bin Khatab.

Jadi pada saat Nabi Muhammad SAW meninggal tak ada kalender, lalu naik Abu Bakar pun tak ada kalender..

Menurut Ustadz Abdul Somad, selama 10 tahun Nabi Muhammad memimpin di Kota Madinah tak ada awal tahun dan akhir tahun.

Namun di zaman itu sudah ada Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Dzulka’dah, Zulhijah.

Perwakilan anak yatim saat menerima santunan dari Bupati Drs H Achmad Fikry, di momen Hari Raya Yatim pada 10 Muharam, bertempat di halaman Mushalla As Syifa, Kompleks Sekretariat Daerah, Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (19/8/2021).
Perwakilan anak yatim saat menerima santunan dari Bupati Drs H Achmad Fikry, di momen Hari Raya Yatim pada 10 Muharam, bertempat di halaman Mushalla As Syifa, Kompleks Sekretariat Daerah, Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (19/8/2021). (DISKOMINFO KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN)

"Tapi tak ada bulan 1, bulan 2, bulan 3 maka kita tidak pernah tahu tahun kapan Nabi lahir. Nabi lahir pada tahun gajah.

Begitu juga ketika Abu Bakar memerintah, tak ada," tutur Ustadz Abdul Somad.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved