Religi

Tradisi Gotong Royong Membuat Bubur Asyura di Kalsel, Simak Cara Membuat dan Bahan Diperlukan

Tradisi membuat bubur secara gotong di hari Asyura sudah umum dilakukan masyarakat Kalimantan Selatan.

Editor: M.Risman Noor
banjarmasinpost.co.id/aya sugianto
Para ibu dibantu kaum lelaki memasak sajian bubur sebagai tradisi 10 Muharam 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tradisi membuat bubur secara gotong di hari Asyura sudah umum dilakukan masyarakat Kalimantan Selatan.

Nantinya bubur dibagi-bagikan secara gratis dan banyak dijadikan orang untuk berbuka puasa Asyura.

Setiap 10 Muharram, ada tradisi di Kalsel membuat bubur yang menandai masuknya Tahun Baru Islam 2022.

Bubur Asyura di Tahun Baru Islam 2022  ini akan menghiasi kemeriahan menyambut puasa Asyura 10 Muharram 1444 H.

Baca juga: Terowongan Mina Sempat Gelap Selama Satu Jam, Seluruh Jemaah Haji Kalsel Selamat

Baca juga: Resep Makanan Atasi Asam Urat Dibagikan dr Zaidul Akbar, Berbahan Kacang Panjang

Menariknya lagi, biasanya bubur Asyura dimasak secara gotong royong dan nantinya dibagikan secara gratis.

Bubur Asyura menjadi menu spesial bagi yang berbuka puasa Asyura di Tahun Baru Islam 2022.

Pada 10 Muharam 1444 H biasanya orang melakukan puasa Asyura. Pada hari Asyura itu pula, sudah tradisi membuat bubur.

Lebih dikenal dengan bubur asyura yang mana dimasak secara gotong royong dan nantinya dibagikan untuk berbuka puasa Asyura.

Bagi yang ingin merayakan hari Asyura, Berikut ini Resep Bubur Asyura dan Cara Membuat Bubur Asyura yang biasa ada di 10 Muharram Tahun Baru Islam 2022.

Di bulan Muharram 1444 Hijriyah atau Tahun Baru Islam 1444 H, biasanya umat Islam bakal melakukan ibadah sunah yaitu Puasa Asyura. Resep Bubur Asyura dan Cara Membuat Bubur Asyura ada di artikel ini.

Saat puasa ini, ada satu kuliner spesial yang biasanya dibuat masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Kuliner itu bernama Bubur Asyura. Nah, bagaimana resep dan cara membuat bubur asyura?

Bubur Asyura dibuat untuk disantap bersama, baik oleh mereka yang berpuasa maupun yang tak berpuasa.

Biasanya, pembuatannya dilakukan secara berama-ramai dan bergotong royong.

Di Banjarmasin, biasanya dilakukan oleh masyarakat di perkampungan.

Tradisi 10 Muharram, warga di Martapura bikin bubur Asyura.
Tradisi 10 Muharram, warga di Martapura bikin bubur Asyura. (Capture Youtube BPost)

Penasaran dengan bubur Asyura khas Banjar dan bagaimana cara membuatnya?

Berikut ini Banjarmasinpost.co.id himpunkan resepnya dari carabuatresep.blogspot.com.

RESEP BUBUR ASYURA

Tiap 10 Muharram, umat Islam di Kalimantan Selatan menggelar tradisi khusus, yaitu Puasa Asyura. (banjarmasinpost.co.id/yayu)

BAHAN :

50 gram beras, cuci bersih
200 cc santan cair/encer
100 cc santan kental
1/2 sdt garam
1 lembar daun salam

Baca juga: Doa Awal dan Akhir Tahun Hijriyah, Ustadz Abdul Somad Berikan Penjelasan Tentang 1 Muharam

BAHAN PELENGKAP :

Abon daging sapi
Sambal goreng kering tempe
Dadar telur, dipotong tipis
Bawang goreng
Cabai, potong halus, digoreng
Kacang kedelai goreng
Daun kemangi
Biji delima atau jeruk bali

CARA MEMASAK BUBUR ASYURA KHAS BANJARMASIN :

Rebus santan cair, masukkan beras, garam dan daun salam. Masak hingga beras lunak.
Masukkan santan kental, masak terus hingga menjadi bubur.
Sajikan bubur selagi hangat dengan bahan pelengkap.

Warga Banyiur Muara Banjarmasin melaksanakan tradisi Bubur Asyura.
Warga Banyiur Muara Banjarmasin melaksanakan tradisi Bubur Asyura. (Capture Youtube BPost)

FAKTA UNIK BUBUR ASYURA

Selain itu, ada banyak lagi fakta unik tentang tradisi pelaksanaan puasa 10 Muharram dan bubur Asyura di Kalimantan Selatan, berikut ulasannya:

1. Bubur Asyura tak memiliki resep khusus. Biasanya, bahan dan rempah-rempahnya sembarang saja, sesuai dengan apa yang dimiliki pembuatnya. Hal ini didasarkan pada apa yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW saat berpuasa Asyura, yaitu mencampurkan bahan apa saja yang dimiliki dimasak menjadi bubur lalu disantap untuk menu berbuka puasa. Hal ini kemudian menyebar di antara umat Islam dan diikuti serta dijadikan tradisi hingga sekarang.

2. Bahannya harus 41 macam, jika tak mencapai jumlah itu, pernah juga ada yang mencampurkan batu dan lumut untuk melengkapi syarat tradisi itu. Ini berdasarkan kisah-kisah dari para orang tua dulu.

Baca juga: Bupati HSS H Achmad Fikry Ajak Masyarakat Berpartisipasi Melalui Saprah Amal

3. Mengapa harus 41 macam? Karena angka 41 sangat sakral bagi orang Banjar. Hal ini berkaitan pula dengan tradisi orang Banjar yang dulu beragama Hindu yaitu membuat persembahan kue berjumlah 41 jenis, biasanya khusus di acara-acara kalangan bangsawan saja. Setelah Islam datang, tradisi kue 41 dan angka sakral tersebut tetap dilestarikan.

4. Setelah matang, bubur itu dibacakan doa selamat oleh para lelakinya yang berkumpul di masjid atau musala, baru kemudian dibagikan ke warga.

5. Bahan wajib bubur Asyura adalah sayur dan kacang-kacangan, jika kurang bisa ditambah bahan lainnya hingga mencukupi syarat 41 macam tadi.

6. Bubur ini hanya ada sehari dalam setahun, yaitu hanya di tanggal 10 Muharram.

7. Saban tahun, biasanya bubur Asyura tak hanya dibuat bersama-sama warga di perkampungan, namun juga digelar besar-besaran oleh Kesultanan Banjar di Martapura, Kalimantan Selatan. Selain untuk memperingati puasa Asyura biasanya juga menjadi rangkaian Milad Kesultanan Banjar.

8. Tak hanya itu, ada juga mitosnya yang berkembang di masyarakat Banjar, khususnya mereka yang berdiam di kawasan Banua Anyar, Banjarmasin. Mitosnya adalah, saat perayaan tahun baru Islam, warga berkumpul menggelar pengajian, kemudian saat pembacaan selawat semua jemaah harus berdiri. Diyakini, saat itu arwah Nabi Muhammad SAW turut hadir. Sebagai penghormatan, maka jemaah harus berdiri sambil berselawat menyambut kedatangannya. (banjarmasinpost.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved