Berita Balangan
Nasib SD Kecil Raranum Balangan, Tetap Berjalan hingga Kedua Siswa yang Tersisa Lulus
Disdik Balangan akan mempertahankan SD Kecil Raranum hingga kedua siswanya lulus, setelah tak ada lagi siswa yang tersisa sekolah tersebut ditutu
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Pada tahun ajaran baru kali ini, SD Kecil Raranum yang sebelumnya memiliki tiga siswa, hanya tersisa dua.
Meski begitu kegiatan pembelajaran masih berlangsung normal sebagaimana mestinya.
Keberadaan SD Kecil Raranum di Desa Langkap, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Balangan menjadi sarana pendukung untuk menunjang pendidikan anak setempat.
Tujuan dibukanya SD Kecil yakni untuk mengakomodir anak usia belajar yang tidak bisa bersekolah ke SD pada umumnya dikarenakan jarak.
Baca juga: Tersisa Dua Siswa, SD Kecil Raranum Balangan Tetap Berjalan di Tahun Ajaran Baru
Baca juga: Datangi SD Kecil Mabulan Kabupaten Balangan, Tim Hanya Bisa Vaksin 2 Murid
Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Kabupaten Balangan, Ahmad Rijali menerangkan, dua siswa yang ada di SD Kecil Raranum tetap bisa menikmati pendidikan di SD Kecil.
Sebelumnya sempat ada rencana untuk penggabungan sekolah tersebut ke SD terdekat.
"Karena keberadaan SD Kecil untuk mengakomodir anak usia belajar yang jauh, jadi untuk penggabungan sekolah tidak dilakukan meski siswanya tinggal dua orang," ucap Rijali, Senin (18/7/2022).
SD Kecil akan terus berjalan hingga siswanya lulus atau sudah tidak ada.
Lalu semisal tanpa siswa, tenaga pendidik pun dipindahkan.
SD Kecil yang tanpa siswa, ucap Rizali, kembali bisa aktif apabila ada anak usia belajar yang sekolah di tempat tersebut.
Baca juga: MPLS di SMAN 1 Tanjung, BNNK Tabalong Ajak Pelajar Siaga Lawan Narkoba
Baca juga: Pandemi Melandai, SMPN 1 Banjarmasin Gelar Upacara Bendera di Hari Pertama Tahun Ajaran Baru
Selain itu di Kecamatan Tebingtinggi, terdata ada dua sekolah yang siswanya sedikit, termasuk SD Kecil Raranum.
Sementara sekolah lainnya yakni SD Dayak Pitap, siswanya hanya tujuh orang.
Terhadap dua sekolah ini, karena siswanya sedikit dan ada kelas yang tanpa siswa, tenaga kontrak pun dipindahkan pada sekolah di kecamatan yang sama.
Rizali menerangkan, meski sekolah tersebut minim siswa, namun kegiatan pembelajaran tetap berlangsung sebagaimana mestinya.
(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)