Religi
Fakta Amalan 1 Muharram Dijelaskan Buya Yahya, Waspada Dalil Palsu dan Ingatkan Penisbatan
Tak lama lagi akan terjadi pergantian tahun 1443 Hijriyah, diawali pada 1 Muharram 1444 . Buya Yahya menjelaskan fakta-fakta terkait amalan 1 Muharram
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
"Setelah membaca Yasin, diteruskan dengan menulis Bismillah yang banyak, boleh, asal tidak dinisbatkan ke Nabi Muhammad SAW, sebab jika mengatakan ajaran Nabi SAW adalah dusta," tuturnya.
Buya Yahya mengimbau agar kaum muslim patut waspada karena ada musuh-musuh yang mencari celah atau permusuhan.
Dalam mengerjakan amalan, perlu sandaran yang benar agar tidak terjebak pada riwayat palsu.
Cukup berpegang pada hadist shahih yang ada di bulan Muharram, yakni puasa selama bulan Muharram adalah utama selain puasa Ramadhan.
Puasa yang dianjurkan dan hanya ada di bulan Muharram adalah puasa Asyura di tanggal 10 Muharram, bisa ditambahkan dengan puasa Tasu'a sehari sebelumnya untuk menyelisihi kaum Yahudi.
"Kalau tidak bisa tanggal 9 Muharram, maka tanggal 11, lebih baik lagi tiga hari 9, 10, dan 11 Muharram, agar dapat pahala istimewa," pungkasnya.
Niat Puasa Tasu'a
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa Tasu'a, sunah karena Allah Ta’ala
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)