Berita HST

 Lingkungan Sekolah Berada di Atas Rawa, SDN 3 Sungai Buluh HST Tak Kenal Upacara  Bendera

SDN 3 Sungai Buluh di Awang Landas, Desa Sungai Buluh,HST berada di atas rawa. Di sekolah ini tak ada lapangan untuk upacara bendera

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Kepala SDN 3 Sungai Buluh untuk BPost
SIswa SDN 3 Sungai Buluh mengayuh perahu atau jukung dengan tongkat untuk mencapai sekolah di Awang Landas Desa Sungai Buluh Kecamatan Labuanamas Utara, HST, Kalsel, Selasa (19/7/2022) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI- Tahun ajaran baru di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dimulai 11 Juli 2022 lalu.

Proses belajar mengajar pun telah dilaksanakan sepekan, setelah pihak sekolah mengenalkan lingkungan sekolah baru.

Termasuk di SDN 3 Sungai Buluh di Awang Landas, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Labuanamas Utara.

Pihak sekolah menyatakan tak sulit mengenalkan lingkungan sekolah, karena semua murid baru sudah familiar dengan tempat belajar formal satu-satunya di kampung di tengah perairan rawa tersebut.

“Tahun ini kami mendapat 10 murid baru, semuanya warga kampung Awang Landas. Pengenalan sekolah pun hanya terbatas mengenalkan ruag-ruang kelas dan guru-guru mereka,”kata Kepsek SDN 3 Sungai Buluh, Mursalin, yang dihubungi banjarmasinpost.co.id, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Sekolah Terpencil di HST Minim Pendaftar, Kepsek SDN 3 Sungai Buluh Jamin Bebas Biaya

Baca juga: Viral Bocah Naik Baskom, Ternyata di SDN 3 Sungai Buluh Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel

DIsebutkan, salah satu kendala sekolah di tengah-tengah perairan rawa tersebut adalah tidak bisa menyelenggarakan upacara bendera. Sebab, tidak ada tempat untuk itu, dan hanya ada titian dengan pajang sekitar 8 meter menuju tiang bendera merah putih yang dikibarkan di halaman sekolah yang berair.

“Jadi siswa kami dari dulu tak mengenal upacara bendera, karena di sekeliling sekolah merupakan air dengan kedalaman tiga sampai lima meter.  Namun, untuk pengganti apel, tetap diajak menyanyikan lagu kebangsaan Indoenesia Raya dan pengarahan di dalam ruang kelas masing-masing,”ungkap Mursalin.

Sampai tahun 2022 total siswa di sekolah tersebut ada 29 orang, lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 25 orang.

Mursalin pun memastikan, tidak ada lagi murid yang menggunakan baskom sebagai sarana trasportasi, ke sekolah.

Sejaka da bantuan dari berbagai pihak, siswa yang dulu pakai baskom, Wiska, Ramli dan Sa’bani kini menggunakan perahu bantuan tersebut. Demikian pula 10 murid baru, diantar orangtua ke sekolah pakali perahu.

Baca juga: Pascaviral Naik Baskom ke Sekolah, Siswa SDN 3 Sungai Buluh HST Kalsel Dapat Bantuan Perahu

Namun diakui, kadang masih ada yang terlambat datang ke sekolah, karena menyesuaikan jadwal orangtua mencari ikan. Meski demikian, para guru tetap sabar menuggu kedatangan muridnya.

Sebelumnya sekolah ini sempat viral, dengan perjuangan tuga murid yang mengayuh baskom ke sekolah, karena orang tua mereka berangkat lebih pagi mencari nafkah dengan perahu. Sejak tereksposes ke media, bantuan perahupun diberikan para donator. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved