Ekonomi dan Bisnis

Beli Rumah Sekarang, Ketua DPP REI Paulus Totok Lusida Sebut Harga Naik pada Agustus 2022

Ketua DPP REI, Paulus Totok Lusida, pada pembukaan REI Expo di Banjarmasin ajak masyarakat segera beli rumah karena Agustus-September 2022 harga naik.

Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/SALMAH SAURIN
Ketua DPD REI Kalimantan Selatan H Ahyat Sarbini (ujung kiri), Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor (tengah) dan Komisioner BP Tapera Adi Setianto pada acara pembukaan Expo REI di Duta Mall Banjarmasin, Rabu (27/7/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Event REI Expo 2022 yang digelar DPD REI Kalsel d Duta Mall mulai 27-31 Juli 2022 adalah kesempatan emas bagi masyarakat untuk memiliki rumah dengan harga yang masih berlaku saat ini.

Ketua DPP REI, Paulus Totok Lusida, saat sambutan pada pembukaan REI Expo, Rabu (27/2/2022), menyatakan, ini adalah pameran perumahan paling lengkap yang didukung Forkopimda Kalsel.

"Semoga menjadi titik awal pulihnya perekonomian ke arah normal, bukan new normal lagi. Sebab bisnis perumahan itu ada multiflyer effect yang sangat diharapkan terus berjalan," terangnya.

Diingatkan Paulus, pada Agustus dan September 2022 harga rumah pasti naik. Makanya, kesempatan ini jangan disia-siakan untuk beli rumah dengan harga belum baik.

Baca juga: Badan Pengelola Tapera Sebut Masih Tidak Seimbang Keperluan dan Ketersediaan Rumah di Kalsel

Baca juga: Paman Birin Buka REI Expo di Banjarmasin, Sebut sebagai Wadah Pertemuan Pengembang dan Masyarakat

Baca juga: Kuasa Hukum Tuding Penetapan DPO Mardani Bentuk Sabotase KPK, Ali Fikri : Sudah Sesuai Prosedur

"Kondisi yang ada membuat kita tidak bisa mengontrol inflasi. Bahan bangunan naik yang tentunya juga membuat harga rumah naik. Nah, segera saja beli rumah saat ini sebelum harga naik," ajaknya.

Kemudian, Paulus juga mengamati bahwa kondisi usaha sekarang untuk perusahaan pertambangan dan perkebunan sawit, karyawan dan buruhnya bekerja dengan sistem kontrak yang tentunya tidak bankable (sulit menerima pinjaman dari bank).

Mereka para pekerja itu banyak yang sewa rumah, sementara penghasilan mereka terbatas dengan kontrak. Ini perlu solusi bagaimana mereka bisa menekan biaya hidup dengan tidak lagi menyewa rumah tapi memiliki rumah di dekat tepat kerja.

"Hendaknya mereka diberi solusi agar punya rumah sendiri di lokasi setempat. Dengan begitu lebih sejahtera, dan tentunya harus adanya dukungan perumahan," jelasnya.

Baca juga: Kejaksaan Batola Terima Pelimpahan Kasus Dugaan Korupsi Rp 5,9 Miliar dari Kejati Kalsel

Baca juga: Siswa Sekolah di Banjarmasin Terkonfirmasi Positif Covid-19, Begini Langkah Dinas Kesehatan

Baca juga: Banjir Rendam Jalan Menuju Dusun 5 Bukitmulya Kabupaten Tala Kalsel, Puluhan KK Terancam Terisolasi

Terkait inflasi, Paulus mengingatkan pula kepada para pengembang bahwa selain ada 178 industri ikutan juga ada lebih 350 UMKM yang terlibat dalam proyek pembangunan perumahan. 

"Harus ada strategi para pengembang dalam menekan biaya dengan mengendalikan apa saja di daerah masing-masing untuk kebaikan usaha seiring inflasi yang ada," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved