Selebrita

Kondisi Ameena Picu Kekhawatiran Atta Halilintar, Putri Aurel Sampai Dibawa ke Dokter

Kondisi Ameena Hanna Nur Atta membuat Atta Halilintar khawatir. Ternyata putri Aurel Hermansyah itu sakit. Ini keadaan cucu Krisdayanti, Ashanty itu.

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Murhan
Instagram @attahalilintar
Aurel Hermansyah, Atta Halilintar dan Ameena Hanna Nur Atta. Kini, Baby Ameena ternyata sedang sakit. 

M yang kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain-lain. Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

2. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira.

Penyakit ini ditularkan melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan tanah, lumpur, ataupun air yang terkontaminasi dengan urin hewan pengerat yang terinfeksi bakteri Leptospira.

"Bahkan jika anak Anda mengalami luka kecil di kakinya, ia harus berhati-hati agar tidak masuk ke air yang terkontaminasi," ujarnya.

Beberapa gejala penyakit leptospirosis yang harus diwaspadai adalah demam tinggi, sakit kepala, pendarahan, nyeri otot, menggigil, mata merah, dan muntah.

Jika tidak ditangani segera dengan baik, leptosirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati, serta berisiko kematian.

3. Influenza

Influenza adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza.

Penyakit infuenza umumnya ditandai dengan demam, nyeri otot dan kepala, sakit menelan, lesu, dan dapat disertai gejala infeksi saluran napas.

"Sulit membedakannya dengan gejala Covid-19. Untuk itu, perlu pemeriksaan swab SARS-CoV-2," jelasnya.

Sebab, saat ini virus SARS-COV-2 penyebab Covid-19 terutama varian Omicron juga menyebabkan infeksi dengan gejala yang hampir serupa influenza.

4. Infeksi Jamur

Nina mengatakan, pada saat musim hujan seperti saat ini, biasanya kulit akan menjadi lembab dan basah sepanjang waktu, sehingga kemungkinan terjadinya infeksi jamur cukup tinggi.

"Kulit harus tetap kering sepanjang waktu. Minta anak-anak Anda untuk mengeringkan diri setelah pulang. Jamur sering berkembang biak ketika kulit lembab dan tidak terkena udara," ujarnya.

5. Infeksi saluran cerna

Sistem pembuangan limbah yang buruk, kebersihan yang tidak terjaga, kepadatan penduduk, dan konsumsi air yang tidak sehat saat banjir, turut menyebabkan infeksi pada saluran cerna.

Nina berpesan, untuk menghindari infeksi dari makanan dan air yang terkontaminasi, sebaiknya orangtua mengharuskan a anak-anak untuk minum hanya air yang bersih dan matang, serta makan makanan yang sehat.

6. Kolera

Kolera adalah diare akut yang disebabkan akibat mengonsumsi makanan atau air terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae.

Bakteri ini biasanya menyebar di dalam air dan menyebabkan diare berat serta dehidrasi.

Masyarakat Indonesia umumnya mengenal Kolera dengan nama Muntaber (muntah berak).

7. Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah mata merah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam.

Kondisi ini dapat disebabkan alergi atau infeksi bakteri atau virus. Konjungtivitis bisa sangat menular dan menyebar melalui kontak dengan sekresi mata dari orang yang terinfeksi.

Gejala infeksi pada mata ini ditandai dengan nyeri, mata merah, tidak kuat cahaya, berair, bisa disertai adanya kotoran dan lengket.

"Infeksi ini mudah menular, sehingga jauhkan yang sakit, jangan berbagi handuk dan barang lainnya, dan sering mencuci tangan, agar menekan penularan," ujarnya.

8. Demam tifoid atau tipus

Demam tifoid atau tipus atau disebut juga demam enterik adalah penyakit yang disebabkan oleh Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi.

Gejalanya berupa demam lebih dari 5 hari, nyeri kepala dan gangguan pencernaan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari infeksi ini dengan cara makanan dan minuman yang bersih agar menean penularan penyakit tipus ini.

9. Hepatitis A

Hepatitis A juga merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui air yang terkontaminasi virus hepatitis A, dengan gejala berupa demam, diare, mual, lemas, serta warna kuning pada kulit dan mata.

10. Selesma

Selesma sering terjadi dengan tanda dan gejala batuk pilek. Penyakit yang disebabkan oleh berbagai virus ini paling sering dijumpai pada musim penghujan.

Sama halnya dengan influenza, pada masa pandemi Covid-19, sulit membedakannya dengan infeksi oleh SARS-CoV-2.

Untuk itu, jika Anda ataupun anak-anak Anda memiliki beberapa gejala selesma yang hampir serupa gejala infeksi Covid-19, sebaiknya segera melakukan tes PCR untuk memastikan penyakit yang diderita.

Baca juga: Sindir para Mantan, Celine Evangelista Ungkap Fakta Asli Hubungan dengan Marshel: Dunia Nyata

Baca juga: Ditraktir Reino Barack Beli Perhiasan, Syahrini Pamer Gelang dan Cincin Berjejer di Tangan

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Dantu Ayu)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved