Berita Banjarmasin
Pemko Banjarmasin Andalkan Kapal Sapu-sapu dan Perangkap Enceng Gondok di Sungai Martapura
Pemko Banjarmasin melalui Dinas PUPR gunakan kapal saapu-saapu untuk angkut sampah di Sungai Martapura serta jebakan enceng gondok.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, khususnya melalui Bidang Sungai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dalam menjaga kebersihan sungai.
Program yang dilaksanakan dijalankan Bidang Sungai PUPR Banjarmasin sampai ini, di antaranya adalah normalisasi sungai.
Hal ini dilakukan tentunya untuk menjaga kebersihan, dan juga mencegah terjadinya penyumbatan saluran-saluran sungai untuk menghindari banjir.
Selain itu, program yang rutin dilaksanakan di antaranya juga adalah berupa pembersihan sampah-sampah di sungai dengan menggunakan kapal sapu-sapu.
Tak heran karenanya, kapal sapu-sapu kerap melakukan aktivitas mengambil sampah khususnya di Sungai Martapura yang membelah Kota Banjarmasin. Sasaran utama dari kapal sapu-sapu adalah sampah hingga tanaman air.
Baca juga: Dinas Permukiman dan LH Kabupaten HSU Akan Bersihkan Aliran Sungai dari Sampah
Baca juga: Mantan Bupati Tanbu Mardani Maming Masuk DPO KPK, Polda Kalsel Turut Bantu Pencarian
Baca juga: Kejaksaan Batola Terima Pelimpahan Kasus Dugaan Korupsi Rp 5,9 Miliar dari Kejati Kalsel
"Biasanya pembersihan menggunakan kapal sapu-sapu ini dilakukan di sepanjang Sungai Martapura. Khususnya dari kawasan Sungai Gampa di Kecamatan Banjarmasin Utara hingga depan Balai Kota," ujar Fungsional Teknik Pengairan Bidang Sungai di Dinas PUPR Banjarmasin, Ahmad Ridhony.
Pria yang akrab disapa Dony ini menambahkan bahwa armada yang digunakan untuk membersihkan sungai tersebut disediakan pihak ketiga alias disewa. "Armadanya memang hanya ada satu dan disediakan pihak ketiga," katanya.
Dibeberkan juga oleh Dony bahwa pelaksanaan pembersihan Sungai Martapura menggunakan kapal sapu-sapu ini dikerjakan bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III.
"Biasanya enam bulan pertama dilakukan oleh BWS Kalimantan III, dan menggunakan armada yang sama. Kemudian dari Oktober sampai pertengahan Desember biasanya kami yang mengerjakan. Selain itu, kami juga menggunakan perangkap eceng gondok yang ada di kawasan Sungai Gampa," jelasnya.
Mengenai fenomena banyak eceng gondok di Sungai Martapura, Dony mengatakan, biasanya dikarenakan kiriman dari daerah lain.
Baca juga: Siswa Sekolah di Banjarmasin Terkonfirmasi Positif Covid-19, Begini Langkah Dinas Kesehatan
Baca juga: Banjir Rendam Jalan Menuju Dusun 5 Bukitmulya Kabupaten Tala Kalsel, Puluhan KK Terancam Terisolasi
Baca juga: Hujan Deras Sejak Pagi, Jalan Nasional di Sekapuk Tanabumbu Terendam
"Biasanya kiriman dari daerah hulu, khususnya Kabupaten Banjar. Apalagi kalau musim hujan deras, eceng gondong bisa sampai menyebabkan pampangan di bawah Jembatan Antasari dan lainnya," pungkas dia.
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)