Berita Tanahlaut
Warga Bukitmulya Tala Tak Bisa Menuju Lokasi Kerja, Jalan Vital Tenggelam dan Longsor
Jalan menuju Dusun 5 Bukitmulya masih tenggelan dan longsor pada tebing badan jalan.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID. PELAIHARI - Cuaca masih belum sepenuhnya membaik hingga Kamis (28/7/2022) pagi ini.
Hujan dan gerimis masih silih berganti mendera sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel), termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala).
Pagi ini Kota Pelaihari juga diguyur hujan meski tidak deras.
Begitu pula di wilayah Desa Bukitmya, Kecamatan Kintap, Kabupaten.
Baca juga: Lima Titik Genangan Kepung Jalan Menuju Dusun 5 Bukitmulya Tanahlaut, Permukiman Warga Aman
Baca juga: Jalan ke Dusun 5 Bukitmulya Tala di Eks Hauling Mulai Longsor, Warga Cemas Jalan Putus
Jalan menuju Dusun 5 setempat pun juga masih tenggelam.
Bahkan longsor pada tebing badan jalan tersebut yang mulai terjadi sejak sore kemarin, saat ini kian melebar sehingga cukup rawan.
"Cukup banyak warga di desa kami yang pagi ini tak bisa bekerja karena akses satu-satunya menuju lokasi bekerja masih tenggelam cukup dalam," sebut Pujiarto, warga Bukitmulya yang terus bergerak ke lapangan memantau kondisi.
Ia menuturkan warga di desanya sangat banyak yang bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di wilayah Dusun 5.
Sebagian lagi bekerja menyadap getah tanaman karet, dan ada pula yang mencari rumput pakan ternak.
Dikatakannya, cuma ada satu akses jalan menuju Dusun 5 yakni melintasi eks jalan hauling yang diapit lubang tambang batu bara yang luas dan dalam.
Saat ini badan jalan itu terus tergerus kuatnya arus air bah (banjir) sehingga mulai longsor.
Baca juga: Dinas Permukiman dan LH Kabupaten HSU Akan Bersihkan Aliran Sungai dari Sampah
"Kalau saja di kanan kiri jalan itu cuma sungai, warga mungkin masih berani nekat lewat," sebut Pujiarto.
Tapi, lanjutnya, di kanan kiri jalan tersebut adalah lubang tambang yang sangat dalam sehingg sangat rawan.
Arusnya pun deras dan juga mulai longsor. Jika nekat lewat dan jatuh atau terseret arus, bakal berakibat fatal.
Pada kondisi badan jalan yang mulai longsor tersebut, paparnya, jonder pun sangat berisiko jika nekat melintas.
Risikonya bisa terseret arus dan tenggelam di lubang tambang.
Sekadar diketahui, sore kemarin pihak perusahaan perkebunan mengerahkan jonder untuk membantu pekerja pulang melintasi jalan yang tenggelam tersebut.
Kendaraan bermotor pekerja juga turut dinaikkan.
(Banjarmasinpost.co.id/roy)