Berita Tabalong
BPBD Tabalong Dirikan Posko Siaga Darurat Penanganan Karhutla
Posko siaga darurat karhutla melibatkan personel gabungan dan juga relawan dari UPBS yang ada di Kabupaten Tabalong.
Penulis: Dony Usman | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Selama 40 hari kedepan Pos Komando (Posko) siaga darurat penanganan bencana kabut asap dan kekeringan akibat karhutla didirikan di Tanjung Expo Center, Kelurahan Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Posko ini melibatkan personel gabungan dari BPBD Kabupaten Tabalong, Basarnas, Polri, TNI, Damkar, RAPI dan juga relawan dari UPBS yang ada di Kabupaten Tabalong.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tabalong, Jayusno, yang ditemui di posko, Jumat (5/8/2022) menyampaikan, sebelum pendirian posko terlebih dahulu dilaksanakan apel siaga karhutla.
"Tujuannya antisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan dalam rangka mencegah kabut asap untuk tahun 2022," katanya.
Baca juga: Cegah Karhutla, Posko Siaga Didirikan di Masjid Al Akbar Balangan
Baca juga: Siaga Bencana, Bupati Cek Kesiapan Alat dan Personel Satgas Karhutla Balangan
Untuk posko siaga karhutla yang didirikan, lanjutnya, akan beroperasional selama 24 jam dengan melibatkan personel gabungan dalam dua shift dan akan diaktifkan selama 40 hari.
Kemudian nantinya setelah 40 hari akan dievaluasi kembali dengan melihat kondisi cuaca yang ada, apakah perlu ada perpanjangan atau akah berakhir.
Kabupaten Tabalong, tambahnya, saat ini berada dalam status siaga darurat karhutla dan sudah ditetapkan lewat SK Bupati Tabalong.
Baca juga: Badan Jembatan di Tabalong Ambruk ke Sungai, Warga Sementara Gunakan Jembatan Lain untuk Menyeberang
Status siaga darurat karhutla untuk di Kabupaten Tabalong ini ditetapkan dari 15 Juli 2022 sampai dengan tiga bulan kedepan.
Dengan adanya didirikan posko ini maka diharapkan semakin bisa meningkatkan kesiapsigaan, kewaspadaan dan juga koordinasi apabila terjadi karhula.
Kemidian bagi masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, terlebih berdasarkan data BMKG puncak kemarau akan terjadi di Agustus dan September.
(banjarmasinpost.co.id/donyusman)
