Berita Tanahlaut
Isi Air ke Tandon, Peternak Guntungbesar Tanahlaut Mesti Gunakan Dua Mesin Generator dan Dua KWH
kabel sambungan rumah di Desa Guntungbesar Tala sambung menyambung hingga cukup jauh dan hanya dikaitkan di pepohonan di tepi jalan.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Rendahnya arus daya listrik di Desa Guntungbesar, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), cukup merepotkan aktivitas warga setempat.
Hal itu terutama dirasakan oleh warga yang bermukim di lingkungan RT 4 dan 5 yang belum ada tiang listrik PLN-nya.
Pantauan di lokasi, Kamis (11/8/2022), kabel sambungan rumah sambung menyambung hingga cukup jauh dan hanya dikaitkan di pepohonan di tepi jalan.
Dampaknya tak cuma kulkas yang cuma jadi pajangan.
Baca juga: Daya Listrik Tak Stabil di Guntungbesar Kabupaten Tanahlaut, Kulkas di Dua RT Cuma Jadi Pajangan
Baca juga: PLN Pelaihari Lacak Penyebab Daya Listrik di Guntungbesar Rendah, Warga Disarankan Ajukan Ini
Menaikkan air dari sumur ke tandon pun juga cukup sulit karena mesin pompa air (generator/genset) tak bisa lancar dihidupkan lantaran arus daya yang rendah atau tidak stabil.
"Saya mesti menggunakan dua mesin genset untuk menaikkan air ke tandon. Masing-masing pakai meter listrik (KWH) sendiri. Itu pun tidak bisa tiap saat juga, tapi ada jam-jamnya baru kuat listriknya," tutur Arifin Effendi, warga RT 4 Guntungebsar.
Padahal tiap hari dirinya mesti menyedot air dari sumur untuk dinaikkan ke tandon. Ini karena ia memelihara ternak ayam ras.
Sebanyak 4.000 ekor ayam ras yang saat ini ia pelihara di kandang di belakang rumahnya.
"Tiap hari setidaknya dua kali mengisi tandonnya untuk minum ayam," paparnya.
Di kandang ayamnya tersebut, Arifin yang juga kepala Dusun 2 ini memasang KWH tersendiri dengan daya 900 watt.
Di kandang ia cuma memasang 12 titik lampu hemat energi, masing-masing 5 watt.
Tak ada perlengkapan elektronik lainnya di kandangnya tersebut.
Itu pun arus listriknya juga tak bisa tiap saat digunakan untuk menghidupkan mesin pompa air.
Karena itu, Arifin menyiasatinya dengan menambah satu unit lagi pompa air.
Sumber listriknya menggunakan listrik dari rumahnya yang juga berdaya 900 watt.
