Religi
Hukum Mengulang Shalat Fardhu Diungkap Ustadz Adi Hidayat, Jabarkan Pemicu Rasa Was-was dan Ragu
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum mengulang shalat fardhu bagi umat Islam.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum mengulang shalat fardhu bagi umat Islam.
Pendakwah yang karib disapa UAH menjabarkan pemicu rasa was-was atau keragu-raguan yang sering muncul.
Saat menjalankan shalat fardhu, kadang-kadang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kurang khusyu' atau ragu-ragu dengan kebersihan pakaian.
Sebagaimana diketahui, shalat fardhu hukumnya wajib bagi umat muslim.
Meski terbilang mudah dilaksanakan, adakalanya kurang fokus atau khusyu' ketika shalat bisa jadi membuat shalat tersebut tidak diterima.
Baca juga: Tata Cara Shalat Sunnah Wudhu, Ustadz Abdul Somad Ungkap Ganjaran Pahala bagi Mengerjakan
Baca juga: Cara Konsumsi Madu bagi Diabetesi, dr Zaidul Akbar Sarankan Satu Sendok Per Hari
Lantas bolehkah mengerjakan ulang shalat fardhu?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pengulangan shalat fardhu karena kurang khusyu' atau bisa jadi merasa ada sesuatu yang membatalkan boleh-boleh saja atau diperkenankan dikerjakan sepanjang masih berada di waktunya.
"Yang pertama di satu waktu, kemudian bisa pula ia mengulang di waktu berbeda ketika ingat ada sesuatu yang meragukan maka ia boleh mengulang di waktu ia ingat tersebut maka sah dilakukan," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanalyoutube Adi Hidayat Official.
Selain karena faktor tidak khusyu', kasus lainnya dijabarkan Ustadz Adi Hidayat mengenai takrim dalam waktu shalat.
Ketika di perjalanan tidak bisa memastikan kebersihan pakaian yang dikenakan sementara sudah masuk waktu shalat, namun untuk mengganti bisa terlewat waktu shalat maka orang yang takrim atau memuliakan atau menyegerakan waktu shalat diperbolehkan mengerjakan di awal waktu, dan diperkenankan mengulang shalat.
"Selain itu, kasus lain ketika kita menjadi makmum dan mendengar imam yang kurang baik bacaannya maka diperkenankan mengulang shalat," terangnya.
Meski tidak ada larangan mengulang shalat dalam kondisi tertentu, hal-hal tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
Ia pun mengimbau umat muslim untuk mempelajari fikih untuk mendorong diri agar khusyu' dalam shalat.
Mempelajari ilmu fikih dapat membantu mengetahui apakah memang tidak khusyu' atau hanya gangguan dari setan yang membuat hati was-was atau gelisah sehingga ingin mengulang shalat.
"Ada setan yang menggoda sejak selesai wudhu namanya walhan, kemudian saat shalat namanya khinzib," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Was-was setan itu diberikan seakan-akan shalat yang dikerjakan adalah tidak pernah khusyu' padahal shalat sudah cukup baik.
"Maka dalam kondisi itu kita pelajari supaya kita tidak dijebak dalam was-was setan. Jadi setiap shalat nanti diulang dan diulang, ada perasaan begitu itu setan yang bermain," tuturnya.
Tingkat khusyu' paling rendah menurut para ulama ketika seseorang shalat.
Diriwayatkan dalam satu hadist Al-Bukhari, setan akan histeris ketika melihat anak cucu Adam sujud.
Dalam kondisi itu dikatakannya untuk belajar agar tidak terjebak dalam was-was setan.
"Apabila ingin mengulang-ulang shalat secara terus menerus maka bisa jadi itu adalah was-was setan," terangnya.
Baca juga: Ustadz Abdul Somad Paparkan Tentang Shalat Taubat, Berjanji Tak Mengulangi Perbuatan Dosa
Niat Shalat Fardhu
1. Niat shalat Subuh
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: "Usholli Fardlon Shubhi Rok'ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta'aala"
Artinya: "Aku niat melakukan shalat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"
2. Niat shalat Dzuhur
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: "Usholli Fardlon dhuhri Arba'a Rok'aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta'aala"
Artinya: "Aku niat melakukan shalat fardu dhuhur 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"

3. Niat shalat Ashar
أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: "Usholli Fardlol Ashri Arba'a Roka'aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta'aala"
Artinya: "Aku niat melakukan shalat fardu ashar 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"
4. Niat shalat Maghrib
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ
Latin: "Usholli Fardlol Maghribi Tsalaatsa Roka'aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta'aala"
Artinya: "Aku niat melakukan shalat fardu maghrib 3 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"
Baca juga: dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Ramuan Agar Tubuh Selalu Fit, Minuman Herbal Kaya Antioksidan
5. Niat shalat Isya
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: "Usholli Fardlol I'syaa-i Arba'a Roka'aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta'aala"
Artinya: "Aku niat melakukan shalat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"
Niat shalat diatas adalah niat shalat ketika melakukan shalat sendirian. Untuk niat shalat berjamaah ada tambahannya setelah bacaan "Adaa-an".
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)