Religi
Hukum Berwudhu di Dalam WC, Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Hendaknya Tempat Suci
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum berwudhu di dalam WC.Ustadz Adi Hidayat ingatkan hendaknya di tempat suci.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum berwudhu di WC.
Mensucikan diri dengan cara berwudhu dikatakan Ustadz Adi Hidayat harus di tempat yang bersih dan suci pula, sebab di dalamnya terdapat doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT.
Penceramah yang disapa UAH menjabarkan ketentuan wudhu seandainya terpaksa dilakukan di WC atau kamar mandi.
Sebagaimana diketahui, syarat sah shalat di antaranya adalah berwudhu.
Baca juga: Hukum Ganti Nama Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat, Waspada Bermakna Buruk
Baca juga: Walau Sudah Siang Masih Bisa Shalat Dhuha, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Masalah Waktu
Wudhu adalah kegiatan mensucikan diri atau anggota tubuh menggunakan air. Air yang digunakan yakni air yang suci dan mensucikan.
Di mesjid atau mushalla terdapat tempat wudhu khusus yang selalu terpisah dengan kamar mandi dan Wc atau toilet.
Berbeda dengan tempat tinggal atau rumah, sebagian memiliki tempat wudhu sendiri sebagiannya lagi digabung dengan kamar mandi dan WC yang menyatu.
Lalu, bagaimana hukumnya berwudhu di toilet atau WC?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan afdholnya tempat wudhu terpisah dengan toilet, sebab dalam melakukan wudhu umat muslim membaca atau menyertakan kalimat-kalimat thoyibbah yang mengiringi proses wudhu.
"Membaca doa baik sebelum maupun setelah wudhu dilangsungkan, bukankah kita saat berwudhu mengucap Bismillahirrahmanirrahim sebagai mula mengerjakan segala kebaikan, selain itu sebagai ungkapan atas niat yang kita tuju kita arahkan untuk mendapatkan ridho Allah SWT," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Setelah selesai dilanjutkan membaca doa syahadat, kalimat-kalimat permohonan atau doa yang baik serta menyebut asma Allah tersebut dituturkan Ustadz Adi Hidayat umumnya tidak diucapkan saat berada di dalam toilet.
Ini karena toilet mempunyai sifat tertentu, sifatnya hanya untuk menyalurkan atau membuat hadats kecil dan besar dengan cara tertentu yang boleh jadi melahirkan najid.
"Kalimat-kalimat thoyyibah sangat tidak disukai diucapkan ketika kita masuk toilet, sebelum masuk toilet ada doa tertentu yang diucapkan, sedangkan saat keluar toilet dianjurkan beristighfar, kenapa memohon ampun saat keluar toilet? Karena saat berada di dalam kita menahan diri untuk mengucapkan doa atau kalimat-kalimat yang baik yang mengandung asma Allah," papar pendakwah yang akrab disapa UAH.
Hal itu merupakan adab dalam memasuki WC atau toilet, sebab ini akan lebih bagus tempat wudhu terpisah sendiri dengan toilet.
Kendati demikian, dalam kondisi darurat atau mendesak, berwudhu di dalam toilet diperbolehkan.