Universitas Lambung Mangkurat

Ajak Mahasiswa Berpikir Kritis dan Inovatif, ULM Bedah 3 Buku Dari 3 Penulis Berpengalaman

Tiga buku hasil penulisan tiga orang guru besar dibahas bersama di Aula Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin, Kalsel.

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Alpri Widianjono
HUMAS ULM UNTUK BPOST
Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Sutarto Hadi, memaparkan intisari buku karyanya berjudul Membukukan Artikel Akademis dalam momen Bedah Buku yang diinisiasi FKIP ULM, Selasa (23/8/2022). 

Selanjutnya Rektor ULM, Sutarto menyampaikan, buku Membukukan Artikel Akademis disusun bersama koleganya dan berisi kumpulan artikel-artikel ilmiah yang telah dipublikasikan mayoritas di jurnal internasional bereputasi.

Dari sederet tema artikel tersebut, salah satu membuatnya begitu bangga yakni artikel yang menguji terkait bagaimana efek dari pembelajaran daring (e-learning) terhadap sistem pendidikan.

Apakah e-learning merupakan terobosan yang membantu atau justru sangat menganggu terhadap sistem pendidikan.

"Ini menurut saya salah satu artikel terbaik di buku ini karena merupakan salah satu artikel yang paling relevan dan dekat juga dengan kondisi saat ini," ujar Sutarto.

Terakhir, Rahmat menceritakan terkait bukunya berjudul Menjawab Persoalan Pendidikan yang menekankan bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang tak hanya menyuguhkan masalah, namun memberikan solusi.

Dalam konteks itu, setiap orang tak hanya pada level pendidikan tinggi kata Rahmat harus menyadari bahwa belajar bukan merupakan suatu aturan kewajiban apalagi beban namun merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang.

"Kita harus menyadari belajar sebenarnya menjadi kebutuhan kita. Setiap orang ingin di angkat derajatnya ya dengan belajar. Mengerjakan tugas tidak harus dikendalikan aturan kampus tapi keinginan kita sendiri untuk memenuhi kebutuhan kita. Jadi tergantung niat masing-masing," kata Rahmat.

Dalam pembahasannya terhadap tiga buku tersebut, para pembahas yakni Ersis, Amka dan Deasy sama-sama memberikan apresiasi terhadap ketiga penulis.

Membaca dan mendalami buku Mengolah Harapan, Ersis memuji kepekaan penulis yang dalam kegiatan sehari-hari bahkan saat dalam perjalanan mengantar anak sekolah dapat mengamati, menganalisis dan menuangkannya ke dalam tulisan.

"Membaca buku literasi jurnal itu level membaca paling awal, memmbaca fenomena yang terjadi itu lah level membaca paling baik," kata Ersis.

Lalu Amka yang membahas buku bertajuk Membukukan Artikel Akademis, mengatakan, kumpulan artikel ilmiah karya Rektor ULM sangat luas menyentuh level pendidikan dari yang paling awal di level PAUD hingga ke pendidikan tinggi.

"Mungkin hanya satu masukan saya. Karena ini kumpulan artikel berbahasa ilmiah, mungkin perlu diolah sedikit lagi supaya pengetahuan penting ini dikemas dalam bahasa yang lebih mudah sehingga para guru-guru bisa lebih mudah langsung menyerap dan mengaplikasikannya," kata Amka.

Terakhir Deasy yang membahas Menjawab Persoalan Pendidikan, mengaku terinspirasi dengan begitu kuatnya penekanan penulis yang menekankan dasar-dasar moralitas dan karakter merupakan modal penting pembelajaran di level manapun.

"Saya merasa sangat berkesan juga karena solusi-solusi yang disuguhkan dalam buku ini selalu dikaitkan dengan Ayat-Ayat Suci Alqur'an sebagai rujukannya," ujar Deasy.

Tak cuma dari para pembahas, para penulis juga menjawab pertanyaan dari para peserta Bedah Buku baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved