Berita HST

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di HST Masih Tinggi, Terbanyak KDRT

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di HST Masih Tinggi, Terbanyak KDRT dan Pelecehan Seksual.

Penulis: Hanani | Editor: M.Risman Noor
banjarmasinpost.co.id
Kegiatan Bimtek Kepemimpinan Perempuan Desa di Aula Kantor Kecamatan Batangalai Utara, Hulu Sungai Tengah, Jumat (26/8/2022) sampai 28 Agustus 2022 mendatang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinas Sosial, KB dan PPPA Kabupaten Hulu Sungai Tengah menyebut, saat ini kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di HST masih Tinggi.

Berdasarkan data di bidang PPPA di dinas tersebut pada 2021 ada 30 kasus, dan di 2022 turun menjadi 25 kasus.

Kasus tersebut berdasarkan laporan di Unit PPPA Polres HST.

“Kemungkinan masih ada yang tidak melaporkan dengan alasan tertentu,”kata Kabid PPPA Dinsos-KB dan PPPA Neneng Mudrikah, Jumat (26/8/2022) saat menjadi narasumber pada Bimbingan Teknis Pemimpin Perempuan Desa di Aula Kantor Camat Batangalai Utara.

Kegiatan tersebut digelar Komisi Perempuan Indonesia bekerjasama dengan Kementerian PPPA.

Baca juga:  Ragu Mendaftar, Kini 60 SMK di Kalsel Belum Resmi Terapkan Kurikulum Merdeka

Baca juga: Lakukan Kunjungan Silaturahmi, Baznas Kalsel Serahkan SK Perpanjangan UPZ Bank Kalsel

Dijelaskan Neneng, kasus terbanyak adalah kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual.

Sedangkan pada anak, selain pelecahan seksusl juga pemerkosaan, dimana pelakuknya adalah teman sebaya maupun orang dewasa dan tetangga.

“Yang melapor masih minim, padahal kemungkinan yang tidak melapor ke PPPA Polres HST maupun ke Dinas kami juga banyak. Alasannya karena banyak pertimbangan,”kata kata Neneng.

Untuk itu, bekerjasama dengan Polres HST pihaknya bekerjasama dengan Polres HST membentuk Unit Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di 129 desa di HST yang sudah diberikan SK.

Jika ada kasus KDRT maupun kekerasan dan pelecehan seksual bisa langsung ditangani terlebih dahulu di tingkat desa oleh Pambakal.

“Kedepan target kami bisa merealisasikan PATBM di seluruh desa/kelurahan di HST,”kata Neneng.

Dalam kaitan Bimtek Kepemimpinan Perempuan Desa, lanjut dia pihaknya berharap peserta sebagai kader mengemban amanah mencegah KDRT dan kekerasan seksual.

Kegiatan Bimtek Kepemimpinan Perempuan desa diikuti oleh sejumlah desa di Kecamatan Batangalai Utara dan Limpasu, dengan peserta kader PKK, Posyandu, Bidan desa, remaja puteri serta kalangan lainnya. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved