Selebrita

Tak Cocok Untuk Tempat Dugem di Andara, Raffi Ahmad Putar Otak Ciptakan Rasa Senopati dan Kemang

Raffi Nagita Slavina suami Raffi Ahmad juga menyebut tanahnya persis depan rumah. Nanti Andara rasa Senopati dan Kemang

Editor: Edi Nugroho
Instagram.com/@raffinagita1717
Raffi Ahmad, Nagita Slavina dan Rafathar. Punya lahan dua hektara di kawasan Andara, Raffi Ahmad, suami Nagita Slavina, sambil bercanda sebut tak cocok untuk tempat dugem. Untuk itulah, Raffi Ahamad akan menyulap lahan dua hektar tersebut menjadi sebuah pabrik uang baru, yakni bangunan apartemen megah. 

Bangunan apartemen sudah menyesaki jantung kota besar. Pun yang berada di kawasan pinggiran kota dengan harga lebih terjangkau.

Anak muda, pebisnis, dan ekspatriat lebih senang menyewa apartemen ketimbang tinggal di kontrakan atau kos-kosan. Pangsa pasarnya cukup luas, sehingga cocok buat kamu yang ingin investasi apartemen.

Investasi apartemen menawarkan return menjanjikan, sekitar delapan persen sampai 12 persen per tahun, bahkan lebih tinggi lagi bila perekonomian stabil. Sangat menggiurkan untuk persiapan masa pensiun nanti.

Beli apartemen sekarang, kemudian disewakan tahunan. Bisa jadi passive income yang dengan harga sewa yang lebih tinggi ketimbang rumah.

Meski keuntungannya bikin merem melek, investasi apartemen tidak mudah. Berikut beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum memulai investasi apartemen, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Butuh modal besar

Harga apartemen mirip-mirip harga properti rumah. Butuh modal mulai dari ratusan juta sampai miliaran rupiah, tergantung tipe apartemen dan lokasinya.

Jika lokasi apartemen strategis, berada di pusat kota, harganya cukup mahal dibanding yang ada di pinggiran kota. Kamu bisa membeli apartemen dengan harga mulai dari Rp 100-200 jutaan.

Kebutuhan dana tersebut cukup besar ketimbang memulai investasi lain, seperti reksadana, saham, surat utang pemerintah, bahkan P2P lending.

Buat investor pemula yang belum punya modal besar, sebaiknya beli apartemen kecil tipe studio di pinggiran kota, seperti Depok atau Bogor. Harganya tidak bikin jantungan.

Kamu bisa membelinya secara tunai ataupun Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Bila tunai, tentu saja, kamu harus mengumpulkan dananya terlebih dahulu.

Sedangkan KPA, kamu perlu menyiapkan DP atau uang muka dan memikirkan pembayaran cicilannya setiap bulan sampai jatuh tempo, biasanya lima sampai 20 tahun.

2. Biaya perawatan mahal

Sudah modalnya gede, investasi apartemen membutuhkan biaya perawatan yang mahal. Nama lainnya IPL apartemen. Singkatan dari Iuran Pengelolaan.

Biaya perawatan ini dibayarkan setiap bulan. Mencakup biaya pemeliharaan gedung, pekarangan, area umum, keamanan, kebersihan. Besaran biaya IPL setiap unit berbeda, tergantung lokasi dan tipe atau ukuran apartemen.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved