Berita Kabupaten Banjar
Gratis Naik Bus Trans Banjarbakula di Kalsel Akan Disetop, Tarif Mulai Rp 3 Ribu hingga Rp 5 Ribu
Naik Bus Trans Banjarbakula yang selama gratis namun kemudian harus berbayar, sedang diusulkan BPTD Wilayah XV Kalsel ke Kementerian Perhubungan.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Saat ini, Bus Trans Banjarbakula masih gratis bagi penumpang dengan sejumlah kecil rute di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kini, muncul wacana dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah XV Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk memberlakukan tarif bagi penumpang Bus Trans Banjarbakula.
Kepala BPTD Wilayah XV Kalsel, Zulmardi ATD, Senin (5/9/2022), mengatakan, pihaknya meminta penerapan berbayar bisa segera dilakukan untuk program Buy The Service (BTS).
"Kami sudah minta ke Kementerian Perhubungan agar gratis bisa segera dihentikan, dan diberlakukan berbayar sehingga penumpang bus bisa terseleksi sehingga resiko kejadian yang tak diinginkan bisa dikurangi," urainya.
Permintaan agar memberlakukan tarif, kata Zulmardi, dilakukan karena masyarakat Kalsel sudah siap dengan bus berbayar seperti yang kini sudah diterapkan oleh Bus Rapid Transit (BRT) atau bus biru dari Dishub Kalsel.
Baca juga: Data Ganda Keanggotaan Parpol Pendaftar Pemilu 2024 Berpotensi Bertambah, Ini Penjelasan KPU Kalsel
Baca juga: Suharso Monoarfa Dipecat Jadi Ketua Umum PPP, Majelis Kehormatan Partai Tunjuk Muhammad Mardiono
Berdasarkan informasi dari pusat, kata Zulmardi, penerapan tarif mulai dari Rp 3.000 hingga maksimal Rp 5.000.
"Kami masih berharap agar tarif ini bisa berlaku untuk beberapa koridor misalnya dari tujuan Banjarbaru ke Banjarmasin tetap bayar sekali meskipun penumpang naik antar koridor," katanya.
Sedangkan BPTD Wilayah XV Kalsel, kata Zulmardi, juga sudah beberapa kali mengikuti rapat pembahasan tarif BTS di 10 kota Indonesia.
"Terakhir, kesepakatannya di sekitar Rp 4.200. Tapi keputusan ada di pusat. Terkait kini ada penyesuaian harga BBM, kami pastikan jika tarif tetap ada di bawah kemampuan membayar masyarakat Kalsel, yakni maksimal Rp 5.000," urainya.
Mengenai tambahan pengamanan di dalam bus, yaitu mencegah terjadi penganiayaan seperti yang baru-baru ini terjadi, Zulmardi menyebut, sudah dilengkapi CCTV.
Baca juga: Pembunuhan di Desa Binderang Tapin Kalsel, Pelaku Kesal Kepala Dipukul Pisau
Baca juga: Pembunuhan di Kalsel, Pemuda di Tapin Tewas Setelah Adu Jotos Gegara Masalah Alamat
Namun, pihaknya tetap meminta agar ada tambahan petugas yang menemani sopir beberapa kali atau tidak permanen.
"Karena kalau setiap perjalanan ada tambahan petugas, tentu sulit juga, karena tidak ada kursi untuk petugas tambahan. Tapi untuk petugas mobile, bisa saja," katanya.
Masukan terkait petugas pengamanan secara mobile seperti itu, ujar Zulmardi, juga sudah pihaknya sampaikan ke Satker penyedia BTS.
Ditambahkan Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) BPTD wilayah XV Kalsel, Ade Supriadi, mengenai aspirasi agar ada kursi khusus perempuan, telah ditampung pihaknya. Nantinya, disampaikan ke pusat untuk dipertimbangkan.
Sedangkan manager BTS, Ovi, mengatakan, terkait penerapan bus berbayar pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kementerian Perhubungan.

Terpantau alat untuk tapcash kartu pembayaran Bus Trans Banjarbakula pada koridor jurusan Banjarmasin, belum juga dipasang karena masih dalam perbaikan.
Sementara itu, seorang penumpang Bus Trans Banjarbakula jurusan Banjarmasin, Rahmanita, mendukung jika harus berbayar. Dengan itu, menurutnya, hanya orang yang benar-benar berkepentingan yang bisa naik bus.
"Selama ini, semua bisa naik, termasuk yang sekadar mau jalan-jalan saja dntidak ada tujuan," ujarnya.
Meski begitu, menurut karyawati rumah sakit ini, dirinya berharap tarif nantinya tak lebih mahal dari tarif BRT kini.
"Kalau bisa, malah lebih murah atau setidaknya tidak lebih mahal saja," ujarnya.
Baca juga: Setelah 10 Hari, Tim SAR Gabungan Kalsel Hentikan Pencarian Korban KM Teman Niaga di Selat Makassar
Baca juga: Hujan Deras Guyur Banjarmasin, Sejumlah Ruas Jalan Tergenang Banjir
Sedangkan dirinya, setiap hari naik bus untuk berangkat dan pulang bekerja.
Berbeda dengan Ahmadi, warga Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala (Batola), berharap agar Bus Trans Banjarbakula belum menetapkan tarif.
"Kejadian di dalam bus yang kemarin itukan jarang sekali. Jadi menurut saya, tidak perlu segera memberlakukan berbayar," ujar karyawan televisi swasta di Banjarmasin ini.
Pihak pengelola, katanya, bisa saja menambah petugas atau dengan cara lain untuk meningkatkan pengamanan.
"Kalaupun akhirnya berbayar juga, mungkin lebih fleksibel saja. Karena kemarinkan harus pakai kartu, bagus lagi kalau bisa di-scan lewat handphone," tambahnya.
Baca juga: VIDEO Banjir Genangi Rumah Penduduk di Cempaka Kota Banjarbaru, Begini Ketinggian Air
Baca juga: Jalan dan Puluhan Rumah Warga di Cempaka Terendam Banjir, BPBD Banjarbaru Minta Warga Tetap Waspada
Terpantau, antusias masyarakat Kalsel untuk naik bus Trans Banjarbakula di Terminal Gambut Barakat masih tinggi.
Antrean untuk naik bus tak hanya naik terjadi saat pagi dan siang, tapi juga malam, terlebih saat akhir pekan.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)