Religi
Tiga Macam Doa Qunut Dibaca Subuh Maupun Witir, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Kenapa Berbeda
Ada tiga macam doa qunut yang biasa dibaca saat shalat subuh maupun witir. Ustadz Abdul Somad berikan penjelasan kenapa berbeda.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ada tiga macam doa qunut yang biasa dibaca saat shalat subuh maupun witir. Ustadz Abdul Somad berikan penjelasan kenapa berbeda.
Doa Qunut menjadi amalan yang disunahkan dalam salat. Ada tiga jenis doa qunut yang patut diketahui.
Terutama pada salat subuh dan witir di bulan Ramadhan, doa Qunut sangat dianjurkan.
Berikut perlu diketahui tiga jenis doa qunut yang akan dijelaskan dalam artikel ini.
Dalam mazhab Syafi'i, doa Qunut merupakan bagian dari sunah ab'ad.
Sunah ab'ad sendiri merupakan perbuatan yang disunahkan saat salat, dan apa bila meninggalkannya disunahkan untuk melakukan sujud sahwi.
Baca juga: Hukum Menikah di Bulan Maulid Nabi, Buya Yahya Beri Penjelasan
Baca juga: Metode Menghafal Alquran Secara Cepat, Ustadz Adi Hidayat Imbau Utamakan Proses
Diberitakan Serambinews.com, Ustaz Abdul Somad (UAS) menyebutkan orang yang membaca doa Qunut dianjurkan untuk mengangkat tangan.
Sebagaimana diketahui, qunut pada hakikatnya adalah sebuah doa.
Sehingga, ketika berdoa dianjurkan mengangkat tangan.
UAS menjelaskan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi menyebutkan ulama madzhab Syafi’i berbeda pendapat soal hukum mengangkat tangan ketika qunut dan menyapu kedua tangan ke wajah.
Perbedaan itu dapat dibagi menjadi tiga pendapat.
Pertama, pendapat paling sahih, dianjurkan mengangkat kedua tangan dan tidak dianjurkan menyapu wajah dengan kedua tangan setelah berdoa.
Kedua, dianjurkan mengangkat dan menyapu wajah.
Ketiga, tidak dianjurkan mengangkat tangan dan menyapu wajah.
Namun, seluruhnya sepakat bahwa tidak boleh menyapu selain wajah, semisal dada dan lain-lain.
Jemaah berdoa Qunut Nazilah saat menunaikan Salat Jumat dengan shaf berjarak 1 meter di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). (Surya/Ahmad Zaimul Haq)
 
Keutamaan Doa Qunut
Mengutip laman gontor.ac.id, doa Qunut memiliki keutamaan.
Keutamaan doa Qunut sesuai hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, sebagai berikut:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُوْلُ الْقُنُوْتِ
Artinya: “Shalat yang paling utama adalah shalat yang panjang (bacaan) qunutnya.”
Dalam hadis ini dapat kita simpulkan bahwa membaca doa Qunut dalam shalat sangat dianjurkan, sebab bacaan Qunut menjadi salah satu faktor keutamaan salat baik itu sunah maupun wajib.
Baca juga: Kiat Mempertahankan Rumah Tangga, Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Perbedaan Karakter Pasutri
Pengertian doa qunut
Kata Qunut dalam bahasa Arab memiliki akar kata qanata ( ), yang artinya “merendahkan diri kepada Allah SWT”.
Dalam syariat, istilah qunut dapat berarti berdoa kepada Allah SWT sebagai wujud penghambaan dan ketaatan.
Di samping ikhtiar dalam berbagai urusan dunia, umat Islam tetap harus bertawakal dan berserah diri kepada Allah SWT sebagai penentu hasil akhir dari semua yang akan terjadi kepada kita, baik itu di dunia maupun di akhirat nanti.
Jenis Doa Qunut
Doa Qunut sendiri terdiri dari tiga macam, yaitu Qunut nazilah, Qunut witir, dan Qunut subuh.
Masing-masing doa Qunut digunakan sesuai keperluannya, misal Qunut witir untuk salat witir.
 
Berikut penjelasan masing-masing Qunut.
1. Qunut Nazilah
Merupakan qunut yang dibacakan ketika suatu kaum sedang ditimpa musibah.
Nazilah dapat diartikan pula dengan “musibah yang melanda”.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW pernah membacakan qunut nazilah selama satu bulan penuh oleh sebab musibah terbunuhnya rombongan qurra’ berupa para penghafal Al-Qur’an sebanyak 70 orang yang diutus untuk mengunjungi kaum ‘Ushayyah namun ternyata mereka berkhianat dan membunuh semua utusan tersebut.
Adapun lafadz Qunut Nazilah tidak terikat pada nash tertentu, melainkan menyesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh kaum tersebut.
Baca juga: Pemenang Juara Umum MTQ Dapat Tiket Umrah dari Bupati Kotabaru H Sayed Jafar Alaydrus
2. Qunut Witir
Yaitu qunut yang dibacakan ketika rakaat terakhir shalat witir pada setiap malam di bulan Ramadhan.
3. Qunut Fajar (Shubuh)
Yaitu qunut yang dibacakan ketika shalat Shubuh.
Dari hadis Imam Ahmad dari Anas bin Malik r.a, kita menyebutkan Rasulullah berqunut pada waktu subuh dan maghrib.
Namun, yang paling dijaga amalannya hingga wafatnya adalah qunut ketika shubuh.
Sementara itu, doa Qunut yang sering dilafalkan Rasulullah sebagai mana diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagai berikut.
اللّ هُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Lafal latin:
"ALLAHUMMAH DIINII FIIMAN HADAIT" WA AAFINII FIMAN AAFAIT.
WATAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT WABAARIKLII FIIMAA A'THAIT.
WAOINll BIRAHMATIKA SYARRA MAA QADLAIT.
FA INNAKA TAQDLII W ALAA YUODLAA 'ALAIK, WA-INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT.
WALAA YA'IZZU MAN AADAIT.
TABAARAKTA RABBANAA WATA 'AALAIT.
FALAKAL HAMDU 'ALAA MAA QADLAIT.
ASTAGHFIRUKA WA-ATUUBU I LAIK.
WASHALLALLAAHU'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN NABYYIL UMMIYYI WA-'ALAA AALIHI WASHAHBIHI WASALLAM."
Artinya:
"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk.
Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan.
Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikankepadaku.
Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan.
Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.
Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi.
Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.
Segala Puji bagiMu atas yang telah Engkau pastikan.
Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau.
Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya."
Diberitakan Serambinews.com, Ustaz Abdul Somad (UAS) menyebutkan orang yang membaca doa Qunut dianjurkan untuk mengangkat tangan.
Sebagaimana diketahui, qunut pada hakikatnya adalah sebuah doa.
Sehingga, ketika berdoa dianjurkan mengangkat tangan.
UAS menjelaskan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi menyebutkan ulama madzhab Syafi’i berbeda pendapat soal hukum mengangkat tangan ketika qunut dan menyapu kedua tangan ke wajah.
Perbedaan itu dapat dibagi menjadi tiga pendapat.
Pertama, pendapat paling sahih, dianjurkan mengangkat kedua tangan dan tidak dianjurkan menyapu wajah dengan kedua tangan setelah berdoa.
Kedua, dianjurkan mengangkat dan menyapu wajah.
Ketiga, tidak dianjurkan mengangkat tangan dan menyapu wajah.
Namun, seluruhnya sepakat bahwa tidak boleh menyapu selain wajah, semisal dada dan lain-lain.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											