Ekonomi dan Bisnis
Sentra Kopi Jabar Mandiri di Jatibaru Astambul Kalsel, Keuntungan untuk Kegiatan Sosial Keagamaan
Desa Jatibaru sentra kopi di Kecamatan Astambul, Kalsel. Pemasaran, Martapura, Banjarbaru, Banjarmasin. Keuntungan untuk sosial dan keagamaan.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Desa Jatibaru, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), adalah sentra produksi kopi bubuk.
Ada pabrik pengolahan kopi yang letaknya berdekatan dengan Kantor Pemerintah Desa Jatibaru.
Alat sangrai bukan kuali. Tetapi, sejenis besi bulat yang diisi kopi, diputar sekitar beberapa jam di atas bara api kayu bakar.
Bahan kayu bakar itu adalah pohon karet yang disediakan tukang untuk kegiatan menyangrai.
Baca juga: Jalan Nasional Putus di Satui Kalsel, Para Sopir Berharap Tak Ada Kemacetan di Jalur Alternatif
Baca juga: Pencarian Orang Tenggelam di Sungai Martapura Kalsel Libatkan Basarnas dan Relawan
Baca juga: Teddy Minahasa 3 Kali Jabat Kapolda, Susno Duadji Pernah Ucap yang Lain Bermimpi Saja Tak Boleh
Dua pekerja yang mengsangrai biji kopi sebelum dihaluskan, yaitu Samsuni dan Junaidi. Sudah belasan tahun bekerja di pabrik pengolahan kopi bubuk tersebut.
Kedua lelaki itu yang menyangrai biji kopi, sebelum dihaluskan di mesin penghalus.
"Bahan baku kopi didatangkan dari Provinsi Lampung dan Kabupaten Balangan Kalsel," ujar Samsuni.
Menurut Baihaqi, sentra kopi ini sudah ada sejak lama dan tetap bertahan hingga kini di Desa Jatibaru.
Baca juga: Hanguskan 7 Rumah, Korban Kebakaran di Karang Paci Banjarmasin Sebut Dengar Beberapa Kali Ledakan
Baca juga: Kebakaran di Wirang Kabupaten Tabalong Diduga Akibat Korsleting, Kerugian Sekitar Rp 1,1 Miilar
Baca juga: Ferdy Sambo Jalani Sidang Perdana Besok, Simak Perjalanan Karier Suami Putri Candrawathi
Rencana Pemerintah Desa Jatibaru, produksi kopi itu menjadi ikon UMKM.
Baihaqi adalah salah satu warga yang memasarkan kopi tersebut dalam bentuk kemasan.
Perangkat Pemerintahan Desa Jatibaru itu sudah memberi nama kopi kemasannya, yakni Kopi Jabar Mandiri ukuran 100 gram.
"Saya menjualnya Rp 7.500 satu kemasan. Keuntungan, untuk anak yatim, orangtua jompo dan kegiatan keagamaan," katanya.
Baca juga: Saat Santai di Rumah, Pemuda di Kusan Hilir Kabupaten Tanbu Kalsel Ini Ditangkap Polisi
Baca juga: Simpan Sabu di Gelas Kertas Saat Transaksi, Pria Pembataan Dibekuk Satresnarkoba Polres Tabalong
Baca juga: Tangkap 3 Pengedar Narkoba di Pulaulaut Sigam, Satresnarkoba Polres Kotabaru Sita 0,07 Gram Sabu
Pemasaran kopi Jabar Mandiri baru saja dirintis dan masih terbatas untuk para tamu yang melihat kegiatan Pemerintahan Desa Jatibaru.
Menurutnya, pengolahan kopi bubuk secara tradisional diketahuinya sejak 1982, dengan cara ditumbuk dengan lasung.
"Sudah ada lima rumah produksi pengolahan kopi bubuk di Desa Jatibaru. Pemasaran masih di Kota Banjarmasin,Kota Banjarbaru dan Kota Martapura," sebutnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)
