Kasus Ginjal Akut Misterius Terjadi di 22 Provinsi, Pasien Mulai Bertambah, 133 Anak Meninggal

Lebih lanjut Menkes menyebutkan jika kasus gagal ginjal akut sebagian besar menyerang balita dengan kisaran usia di bawah lima tahun.

Sedangkan untuk gejala klinis yang muncul dimulai dengan demam, hingga kehilangan nafsu makan.

Sedangkan gejala yang spesifik terkait ginjal, adalah berkurangnya buang air kecil. Atau pasien sama sekali tidak bisa buang air kecil. Budi menyebutkan jika semenjak September 2022 kasus yang masuk ke rumah sakit sangat cepat.

Sementara itu Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Lies Dina Liastuti ungkap pasien gangguan gagal ginjal akut yang dirujuk ke RSCM sudah dalam keadaan tidak buang air kecil.

"Saat datang sudah (dalam kondisi) lanjut semua, tidak bisa kencing,"ungkapnya.

Menurut Lies, saat tubuh tidak lagi mengeluarkan urin, maka ginjal berhenti berfungsi.

Situasi ini harus segera diatasi agar tubuh bisa mengeluarkan sampah metabolisme lewat urine. Sehingga tidak menyimpan bahan berbahaya dalam tubuh.

Lebih lanjut, Lies menginformasikan pasien didominasi oleh balita.

Baca juga: Khasiat Lidah Buaya bagi Kesehatan Diuraikan dr Zaidul Akbar, Mengatasi Stretch Mark

Baca juga: Cuaca Banjarmasin Hari Ini Sabtu 22 Oktober 2022, BMKG : Jakarta,Semarang, dan Bandung Hujan

Untuk yang termuda berusia 8 bulan, sedangkan tertua berumur 8 tahun. Selain itu, menurut keterangan dari para orang tua, pasien yang datang tidak memiliki riwayat penyakit penyerta.

Selain tidak dapat buang air kecil, ada gejala lain yang muncul dari pasien

"Mereka sebelumnya ada demam. Lalu ada gejala diare, batuk, pilek, dan saluran pernafasan.
Semuanya sudah ke dokter sebelumnya, jadi mereka sudah diobati di tempat
sebelumnya," papar Lies.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasien Gagal Ginjal Akut Bertambah: RS Rujukan Mulai Penuh, 133 Anak Meninggal Dunia,

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post