Berita Kotabaru
Terapkan ANBK Sejak Tahun Lalu, Disdikbud Kotabaru Akui Banyak Sekolah Belum Miliki Sarana IT
Kadisdikbun Kotabaru mengakui hingga saat ini banyak sekolah di Kotabaru belum memiliki fasilitas IT termasuk internet dan keterbatasan listrik
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kotabaru H Selamat Riyadi mengatakan sekolah-sekolah di Kotabaru mulai setahun lalu sudah mulai menerapkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Penerapan ANBK bagi kelas V untuk siswa sekolah dasar (SD), kelas VIII bagi siswa sekolah menengah pertama (SMP), dan kelas XI untuk siswa sekolah menengah atas (SMA).
Namun menurut Selamat, peserta ANBK berjumlah hanya 25 orang dan cadangan 5 orang per sekolah. Beda dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk siswa kelas terakhir. Tingkat SD untuk siswa kelas VI, SMP siswa kelas IX, dan SMA siswa kelas XII.
Selain itu ANBK untuk mengukur nomerasi dan literasi atau kemampuan membaca dan menghitung. Tujuannya agar peserta didik di negara ini mampu bersaing dengan negara-negara yang sudah maju.
"Sudah (ANBK) setahun lalu berlangsung, sejak ujian nasional dihapuskan. Ujian nasional kan ditiadakan," kata Selamat belum lama tadi.
Baca juga: Jadi Tempat Pelaksanaan ANBK SD, SMAN 1 Halong Lakukan Persiapan
Baca juga: Siswa Kelas VI Cuma Tiga, Kepsek SDN Sungai Buluh 3 Yakin Selenggarakan ANBK di Sekolah Sendiri
Baca juga: ANBK SD Dijawalkan Oktober, Siswa SDN Juhu Bakal Turun Gunung ke Barabai
Disinggung soal kesiapan sarana prasarana untuk menunjang ANBK maupun UNBK seperti komputer, diakui Selamat dari segi persentasi belum maksimal.
Banyak sekolah yahg masih membutuhkan komputer, selain faktor eksternal. Yaitu pasokan listrik yang menyala pada siang hari serta jaringan internet.
"Ya itu juga (kendala)," ucap Selamat kepada banjarmasinpost.co.id.
Dengan masih ada sekolah keterbatasan sarana prasarana itu, bagi sekolah belum memiliki terpaksa menggabung ke sekolah yang tersedia.
"Yang belum tersedia, otomatis ikut ke sekolah terdekat," lanjutnya.
Contoh, seperti SMPN 2 Pulau Sembilan berada di Pulau Matasirih. Mereka ikut ANBK ke Kotabaru (ibu kota kabupaten) yakni ke SMPN 1.
Sedangkan SD, menggabung ke Desa Tanjung Nyiur, Kecamatan Pulau Sembilan karena fasilitas komputer yang memadai.
Baca juga: Menyoal ANBK, Mutu Pendidikan dan Literasi Numerasi Kita
Selamat tidak menampik sarana prasarana masih menjadi kendala dalam pelaksanaan ANBK. Namun, pihaknya telah memetakan sekolah-sekolah terpencil.
Bahkan sudah bersurat ke Kementerian agar ada bantuan. Selain tahun ini sudah ada beberapa sekolah yang mendapat bantuan baik SD maupun SMP dari Kemendikbud berupa laptop dan perangkatnya.
"Kami kembali akan mengusulkan lagi sisa dari sekolah belum ada bantuan. Diusulkan sebanyak-banyaknya yang mana sekolah tidak memiliki IT tersebut," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)
