Berita Banjar

Punya Sembilan Siswa Kembar, Begini Cerita Unik Guru SMAN 1 Karangintan Saat PPDB

Sebanyak 18 anak didik di SMA Negeri 1 Karangintan adalah pasangan siswa kembar. Begini cara guru membedakan siswa kembar di sekolah ini

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid
Sembilan pasang siswa kembar di SMA Negeri 1 Karangintan Kabupaten Banjar, Kalsel, Selasa (25/10/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Sebanyak 18 anak didik di SMA Negeri 1 Karangintan adalah pasangan siswa kembar.

Ada 5 pasang siswa kembar lelaki, 3 pasang siswa kembar perempuan dan 1 pasang siswa kembar pengantin.

Wakasek Humas SMA Negeri 1 Karangintan, Akhmad Syhrowardi memiliki cerita unik tentang anak siswa kembar yang menjadi anak didiknya.

Saat itu, Akhmad Syhrowardi menjadi panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini.

Baca juga: Uniknya Sembilan Pasang Siswa Kembar di SMA Negeri 1 Karangintan Kalsel, Lahir di Hari Yang Sama

Baca juga: VIDEO Kisah Pasangan di Tala Mengasuh dan Membesarkan Anak Kembar Pengantin

Setiap anak didik baru yang diterima PPDB online dilakukan wawancara penelusuran minat dan bakatnya.

"Saya tanyakan kok ikut tes lagi. Ternyata anaknya kembar," katanya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id, Selasa (25/10/2022).

Rhony Arifin, guru mata pelajaran Seni Budaya punya cara  mengenali siswa kembar saat mengajar.

Itu setelah berinteraksi dan mencoba mengindetifikasi, dengan membedakan dari potongan rambut siswa lelaki. 

"Kalau siswa perempuan dari bentuk wajah dan tahi lalatnya. Ada perbedaan meski anak kembar identik wajah dan suaranya," katanya.

Baca juga: Begini Cara Mengasuh Anak Kembar Menurut Psikolog ULM Banjarmasin

Warga SMA Negeri 1 Karangintan memiliki 18 orang anak kembar yang wajahnya satu sama lainnya identiknya sebagai keunikan di sekolah tersebut kini viral di media sosial. 

Kepala SMA Negeri 1 Karangintan, Hj Ayu Herlina Rustam, S.Hut, M.Pd mengaku anak didiknya yang kembar sengaja rombongan belajar atau kelasnya dipisah agar mudah bergaul dengan teman sebayanya.

"Kalau disatukan dalam satu lokal kelas nantinya mereka eksklusif," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved