Berita Tanahlaut

Selamat Saat Kapal Tenggelam di Tanjung Selatan Tala, Lima Nelayan Ini 3 Jam Berenang Menuju Daratan

Lima penumpang kapal bagang yang tenggelam di perairan laut Tanjung Selatan (Tanjung Silat) Desa Batakan

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
BERINCANG - Kadinsos Tala Eko Trianto (kanan) berbincang dengan Lukman di kamar Rumah Singgah, Kamis (27/10/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI -  Lima penumpang kapal bagang yang tenggelam di perairan laut Tanjung Selatan (Tanjung Silat) Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.

Kelima orang nelayan dari luar pulau tersebut selamat setelah berjuang berenang menuju daratan. Beruntung mereka membawa baju pelampung.

"Sekitar tiga jam saya berenang dari jarak kapal kami yang tenggelam sekitar satu mil," papar Lukman (22) saat ditemui di kamar Rumah Singgah Dinsos Tala.

Bapak satu anak ini menuturkan bertolak dari Lampung menaiki kapal bagan/bagang baru pada Jumat sore lalu setelah waktu sholat Jumat. Tujuannya ke Maluku Utara.

"Kami lima orang, nakhodanya Idris (50), saya, Adi (27), Barli (27), dan satu orang lagi yang saya juga belum tahu namanya karena baru kenal juga, tapi saya memanggilnya kakak," papar Lukman.

Baca juga: Kapal BagangTenggelam di Tanjung Selatan Tala Kalsel, 4 Nelayan Dipastikan Juga Selamat

Baca juga: Korban Selamat Kapal Bagang Tenggelam Dievakuasi ke Rumah SinggahTala, Nakes Langsung Cek Kesehatan

Ketika tiba di sekitar Tanjung Selatan, paparnya, ombak begitu besar setinggi sekitar dua meter. Sekadar diketahui, Tanjung Selatan merupakan pertemuan antara air yang bergerak dari dua arah berlawanan.

"Air gelombang masuk lewat samping lambung kapal. Kena mesin, lalu mesinnya mati. Kapal kami jadi oleng dan terus kemasukan air dan akhirnya tenggelam," sebut Lukman.

Dirinya bersama empat rekannya kemudian melompat ke laut setelah sebelumnya masing-masing mengenakan baju/jaket pelampung

Empat rekan Lukman bahkan berpegangan pada sebilah bambu yang dilengkapi beberapa buah jeriken sebagai pelampung. Lukman tak ikut berpegangan di bambu itu.

"Semula kami bergerak bersama-sama menuju cahaya (mercusuar) di daratan. Tapi sekitar dua menit kami terpisah karena hari juga mulai gelap," papar Lukman.

Setelah tiga jam berjuang berenang, Lukman akhirnya tiba di daratan. Lantaran terseret arus, posisi mendaratnya tak persis di lampu mercusuar tersebut. "Saya jalan kaki sekitar satu jam hingga tiba di mercusuar itu," tandasnya.

Baca juga: Tenggelam Dihantam Ombak Besar di Tanjung Selatan Tanahlaut, Satu Selamat Empat Orang Masih Dicari

Kemudian dirinya bertemu dengan penjaga mercusuar tersebut dan selanjutnya menginap di rumah warga setempat.

Lebih lanjut ia mengatakan kapal bagang baru yang tenggelam tersebut rencananya akan digunakan untuk melaut.

"Saya nelayan, kalau melaut sering ikut Pak Idris sebagai nakhodanya," jelasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/idda royani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved