Berita Tanahlaut

Empat Lokasi Blankspot di Kecamatan Bajuin Tanahlaut, di Bawah Pohon Nangka Baru Dapat Sinyal

masih ada empat tempat (lokasi) di wilayah Tala yang tak ada sinyal, salah satunya di Desa Tebingsiring.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
CAMAT Bajuin Sahriyanur berbincang dengan wartawan menjelaskan kondisi blankspot area di wilayahnya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Meski operator telepon selular kian meluaskan sayap usahanya di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), namun sejumlah tempat di daerah ini masih belum terjamah sinyal atau blank spot area.

Contohnya di Kecamatan Bajuin. Informasi dihimpun Jumat (28/10/2022), sedikitnya masih ada empat tempat (lokasi) di wilayah ini yang tak ada sinyal.

Salah satunya di Desa Tebingsiring.

Pantauan beberapa waktu lalu, warga Tebingsiring harus menggunakan modem untuk mendapatkan sinyal.

Baca juga: Pasang Modem Tinggi Tak Jamin Kelancaran Internet di Tebingsiring Tala, Warga Berharap Dibangun BTS

Baca juga: Blank Spot Selubungi Sejumlah Sekolah di Tala, Sukamta Tegaskan Lakukan Upaya Ini Bersama Diskominfo

Modem diikat tali, lalu ditarik ke atas hingga ke bagian atas tiang bambu/kayu.

Camat Bajuin Sahriyanur mengakui di wilayahnya masih ada empat tempat yang blank spot.

"Di Tebingsiring secara keseluruhan, di kantor kecamatan, Desa Tanjung, dan sebagian di Desa Sungaibakar," sebutnya.

Di kantor kecamatan, sebutnya, ada satu titik sinyal meski tak stabil yakni di bawah pohon nangka yang berada di sisi kanan halaman depan kantor atau di dekat pintu masuk.

Jarak pohon nangka tersebut sekitar 30 meter dari gedung kantor.

"Itu pun kalau pas dapat sinyal, maka posisi handphone harus bertahan di tempat. Kalau digeser bisa hilang sinyalnya," papar Sahriyanur.

Ketiadaan sinyal tersebut dikatakannya cukup berdampak terhadap kelancaran aktivitas di kantornya.

Apalagi saat ini sebagian kegiatan dan pelayanan publik juga mengandalkan komunikasi melalui internet, termasuk penggunaan sejumlah aplikasi.

Begitu pun terhadap aktivitas warga, juga banyak yang memerlukan sinyal untuk mempermudah interaksi serta promosi atau usaha yang dijalankan. Terlebih era kekinian, penjualan barang cukup efektif dilakukan secara daring.

Pihaknya telah mengundang salah satu operator telepon nirkabel untuk melakukan survei kelayakan.

Bahkan diberi fasilitas free tempat membangun based traneciever station (BTS).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved