Breaking News

Berita Kotabaru

Banyak Rumah di Pulaulaut Tengah Kotabaru Retak Terdampak Blasting Batubara, Begini Respons PT STC

Aktivitas blastik tambang batubara oleh PT STC di Pulaulaut Tengah Kotabaru berdampak retaknya rumah penduduk

Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah
Dept Head Project Development SCG Sebuku Coal Group, Cornelius. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Aktivitas  penambangan batubara di wilayah Kecamatan Pulaulaut Tengah, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan menimbulkan dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Tidak hanya soal jalan negara di wilayah Salino menjadi lintasan mobil angkutan batubara yang sering dikeluhkan pengguna jalan. Namun, juga persoalan air bersih warga sekitar kegiatan eksploitasi emas hitam tersebut.

Bahkan dampak eksploitasi dilakukan perusahaan, membuat rumah-rumah penduduk mengalami kerusakan yang bervariatif. Terutama rumah dengan konstruksi beton, retak karena getaran oleh aktivitas blasting tambang batubara atau peledakan.

Masifnya kerusakan bangunan rumah dampak aktivitas blasting, di antaranya lokasi kegiatan penambangan di wilayah Sungup.

Baca juga: Warga Sungup Kanan Kotabaru Resahkan Dampak Blasting, STC Janji Bulan Ini Lakukan Perbaikan

Baca juga: Terdampak Aktivitas Blasting Batubara, Dinding Rumah Warga di Desa Sunggup Kanan Kotabaru Retak

Kerusakan imbas dari getaran aktivitas peledakan, tidak ditepis Dept Head Project Development SCG Sebuku Coal Group induk perusahaan PT Sebuku Tanjung Coal (STC) ProjecProject Site Kotabaru, Cornelius.

Ditemui usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD kemarin, Cornelius menjelaskan sebelum blasting ada yang namanya rona awal

Kondisi rumah-rumah dilakukan pengecekan terlebih dahulu, sebelum dan setelah ada kegiatan blasting.

"Kalau ada kerusakan ya kita (lakukan perbaikan)," katanya.

Baca juga: Blasting Dituding Penyebab Rumah Warga Retak, PT Sebuku Coal Kotabaru Komitmen Lakukan Perbaikan

Disinggung masih banyaknya rumah-rumah warga terdampak blasting, sementara upaya perbaikan berlarut-larut.

"Banyak rumahnya jadi bergilir. Tidak satu dua rumah saja," pungkas Cornelius.

(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved