Berita Kotabaru

Terdampak Aktivitas Blasting Batubara, Dinding Rumah Warga di Desa Sunggup Kanan Kotabaru Retak

Warga Desa Sungup Kanankembali mengeluhkan kegiatan blasting atau peledakan batu bara oleh PT Sebuku Tanjung Coal (STC)

Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Dok BPost
Ilustrasi-Retak imbas kegiatan blasting perusahaan di Pulaulaut Tengah. Warga Sunggup Kanan kembali mengeluhkan dampak blasting terhadap rumah mereka. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Warga Desa Sungup Kanan, Kecamatan Pulaulaut Tengah, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan kembali mengeluhkan kegiatan blasting atau peledakan batu bara oleh PT Sebuku Tanjung Coal (STC).

Kegiatan peledakan batu bara oleh aktivitas pertambangan batu bara oleh perusahaan, dikeluhkan warga karena berjarak hanya beberapa ratus meter dari rumah warga.

Salah seorang warga mengeluhkan kegiatan tersebut, lantaran getaran tanah disebabkan oleh peledakan mengakibatkan bangunan rumahnya retak di beberapa titik. 

"Ada beberapa titik retak-retak," katanya kepada banjarmasinpost.co.id, kemarin.

Baca juga: Akui Imbas Blasting di Kotabaru, PT STC Sebut Kerusakan Rumah Warga Tanggung Jawab Subkontraktor

Baca juga: Blasting Dituding Penyebab Rumah Warga Retak, PT Sebuku Coal Kotabaru Komitmen Lakukan Perbaikan

Menurut dia, keretakan bangunan rumah di beberapa titik, memang telah didata oleh karyawan perusahaan. Tapi  hingga sekarang masih belum ada realiaasi.

Sudah menanyakan ke pihak perusahaan terkait janji perbaikan bangunan yang retak. Namun, tidak ada jawaban pasti terkait perbaikan tersebut.

"Sudah ditanyakan, jawabannya (perusahaan) dananya belum turun. Saya sempat minta ke perusahaan agar menguangkan, perbaikan dilakukan sendiri saja," ucap salah seorang warga.

Sementara itu, Sekdes Sungup Kanan, Zulkifli dihubungi telepon genggamnya tidak menepis, adanya rumah warga retak dampak kegiatan blasting perusahaan.

Menurut Zulkifli, terkait persoalan tersebut, rencana pada Jumat tanggal 22 Juli 2022 ini akan dilaksanakan pertemuan di kantor desa.

Baca juga: Blasting Tambang Batubara Bikin Warga Pantai Cabe Tapin Risau, Dinding Rumah Alami Retak

Diadakannya pertemuan agar masyarakat mengetahui langsung, soal lamanya perbaikan rumah retak oleh perusahaan.

Hingga berita ini diturunkan belum didapat konfirmasi resmi dari perusahaan. Rony salah satu karyawan perusahaan disebut sebagai humas, dihubungi telepon genggamnya hingga pukul 14.23 Wita belum ada respon.

(banjarmasinpost.co.id/helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved