Berita Banjarmasin
Pasien DBD di RSUD Ulin Dalam Hitungan Jam Meninggal, Ini Penyebabnya
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin merenggut dua nyawa bocah. Sempat dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin, namun tak lama meninggal dunia
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin merenggut dua nyawa bocah.
Kedua pasien tersebut sempat dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin. Namun, tak lama meninggal dunia.
Adanya kasus meninggal karena Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin dibenarkan Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Izaak Zoelkarnain.
Dari dua kasus meninggal dunia akibat DBD di Banjarmasin Oktober lalu jelas dr Izaak saat ditemui di Setdaprov Kalsel di Banjarbaru Rabu (2/11/2022) satu diantaranya meninggal di RSUD Ulin.
Baca juga: Puskesmas Simpangempat Tanbu Rawat 2 Pasien DBD, Warga Diimbau Agar Jaga Kebersihan Lingkungan
Baca juga: Pasien Demam Berdarah DBD di Tanahbumbu Terus Bertambah
Namun satu pasien DBD yang meninggal tersebut, menurutnya, tidak murni karena DBD melainkan ditambah shock atau hipopolemik karena terlambatan penanganan medis.
"Pasien dibawa ke RSUD sudah dalam kondisi kritis, sehingga tidak bisa diselamatkan karena dalam hitungan jam sudah dinyatakan meninggal," terangnya.
Pasien yang masuk dalam kondisi banyak kehilangan cairan karena tak segera tertangani medis.
Terkait angka kasus di RSUD Ulin jelas dr Izaak memang selalu ada namun tidak ada peningkatan.
Dalam sebulan ada 10 hingga 12 kasus dengan rata-rata perminggu ada 2 hingga 3 kasus.
"Untuk kota madya sepertinya tidak ada lonjakan yang signifikan," katanya.
Namun melihat adanya yang terlambat dibawa ke rujah sakit dr Izaak meminta agar masyarakat wasapda dan memahami gejala dari DBD yakni panas tinggi yang disertai dengan pendarahan ataupun mimisan. Kemudian muncul bintik merah di kulit.
"Jika menemukan gejala itu segera berobat ke puskesmas dan poliklinik di rumah sakit supaya tidak terlambat penanganan," rincinya.
Baca juga: Kasus DBD di Banjarbaru Naik Tiga Kali Lipat, Anak-anak Paling Banyak Masuk Rumah Sakit
Terlebih jika penderita sudah sudah mengalami lambat respon maka harus segera dilakukan pemasangan infus.
Sebelumnya Dinkes Kalsel menetapkan status waspada DBD untuk Kalsel. Pasalnya situasi hujan disertai panas membuat pertumbuhan nyamuk DBD semakin meningkat. (Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)