Berita HSU
Delapan Kepala Desa Datangi DPRD Kabupaten HSU, Minta Solusi atas Kegagalan Tanam Padi
Delapan Kepala Desa dari Kecamatan Amuntai Utara dan Haur Gading minta solusi DPRD Kabupaten HSU untuk atasi gagal tanam karena lahan masih terendam.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Beberapa desa di Kecamatan Amuntai Utara dan Kecamatan Haur Gading, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), mengalami gagal tanam padi.
Penyebabnya, lahan pertanian yang berada di daerah rawa-rawa, airnya tidak surut, sehingga tidak bisa dilakukan penanaman.
Hal tersebut terjadi baru 2022. Sedangkan pada 2021, memang beberapa kali mengalami keterlambatan tanam, namun masih bisa dilaksanakan dan bisa panen meskipun air sudah sempat naik.
Delapan kepala desa yang di desanya gagal tanam tersebut menemui anggota dewan di Gedung DPRD di Kota Amuntai untuk menyampaikan keluhan tersebut.
Baca juga: Petugas Medis Sarankan Gadis Obesitas Dirawat di RSHB Pelaihari, Pihak Keluarga Bingungkan Hal Ini
Baca juga: Empat Orang Angkat Perempuan Obesitas di Kurau Utara Tala ke Tempat Tidur Tinggi
Baca juga: Berbobot Sekitar 190 Kg, Perempuan Obesitas di Kurau Utara Tala Ini Juga Penyandang Disablitas
Kepala Desa Bayur Kecamatan Haur Gadung, yakni Maskuni, mengatakan, tahun ini Petani Gagal Tanam, Kamis (3/11/2022)
"Jika terlambat tanam padi, masih ada yang bisa dipanen, meskipun biasanya juga terlambat panen. Namun tahun ini sama sekali tidak bisa tanam padi," bebernya.
Tahun in, lahan pertanian yang ada di beberapa desa tersebut tidak bisa melakukan tanam karena air tidak segera surut.
Kepala desa yang diterima anggota DPRD Kabupaten HSU tersebut meminta agar ada perbaikan pada lahan pertanian yang ada.
Baca juga: Kebakaran di Tempat Karaoke di Banjarmasin, Koki Teriak Ada Api
Baca juga: Pengakuan Pembobol Kafe Milik Selebgram di Banjarmasin, Sang Barista Ngaku Terlilit Hutang
"Perlu adanya perbaikan saluran air di titik yang menjadi masuknya air. Perlu adanya pengerukan sungai agar tidak cepat meluap saat debit air tinggi, seperti di sekitar Desa Loksuga," ungkapnya.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten HSU, Fadillah, mengatakan, pertemuan ini ijuga dihadiri pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertanian untuk membahas upaya peningkatannya di Kecamatan Haur Gading dan Kecamatan Amuntai Utara.
"Permasalahan dari kepala desa kami terima dan berharap agar dilakukan pembenahan saluran air, bekerja sama dengan pemerintah daerah. Sudah dilakukan usulan untuk pengadaan ekskavator amfibi untuk tahun depan dan diharapkan bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan pertanian," ujarnya.
Ditambahkan Fadillah, Kabupaten HSU banyak daerahnya berupa rawa-rawa. Biasanya, lahan rawa ini dimanfaatkan untuk pertanian meski hanya satu kali tanam dalam satu tahun.
Baca juga: Dua Polisi Gadungan Pelaku Perampas Motor Jadi Buron Polsek Banjarmasin Tengah
Baca juga: Pelaku Penikaman Tukang Becak di Pasar Sentra Antasari Masih Buron, Korban Tak Saling Kenal
Baca juga: Sempat Lari dan Buang Barang Bukti, Pria HSU Tertangkap Tangan Bawa Sabu di Tabalong
Jika gagal tanam, maka warga tidak bisa mendapat penghasilan dan tidak bisa mendapatkan beras. Padahal biasanya, hasil panen digunakan untuk mencukupi keperluan pangan selama satu tahuhn hingga panen di tahun berikut.
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)
