Tragedi Lembah Bajuin
Lembah Bajuin di Kabupaten Tanahlaut Mulai Disukai Pelancong, Ini Daya Pikatnya
Banyak yang bikin konten di YouTube pemandangan indah di Lembah Bajuin Desa Sungaibakar Taanhlaut
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Panorama alam Lembah Bajuin di Desa Sungaibakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), masih sangat alami.
Hal ini yang membuat sebagian pelancong menggandrunginya.
Terutama mereka yang menyukai wisata alam bebas.
"Banyak yang bikin konten di YouTube pemandangan indah di Lembah Bajuin," sebut Didi, warga Desa Sungaibakar, Senin (7/11/2022).
Dikatakannya pemandangan sunrise atau matahari terbit menjadi salah satu daya tarik Lembah Bajuin.
Baca juga: BREAKING NEWS - Hujan Deras, Pengunjung Lembah Bajuin Terpapar Air Bah, Satu Orang Meninggal
Baca juga: Dua Korban Selamat dari Terjangan Air Bah di Lembah Bajuin Tala Jalani Perawatan di RSHB
Baca juga: Kemping di Lembah Bajuin Tala Diapit Aliran Sungai, Ini Kisah Fahri saat Tragedi Maut Terjadi
Apalagi jaraknya tak terlalu jauh dari pusat permukiman Sungaibakar yakni sekitar satu kilometer.
Tempat yang biasa dijadikan camping pengunjung berjarak sekitar 300 meter dari embung.
Di sekitar embung juga ada beberapa rumah penduduk setempat.
Kaspul Fahri, pengunjung dari Gambut, juga mengaku tertarik bertandang ke Lembah Bajuin karena keelokan panorama alam.
"Saya baru pertama datang ke Lembah Bajuin, penasaran. Kalau teman saya, Yuda, sebelumnya sudah pernah," papar Fahri.
Karyawan swasta ini bersama lima orang rekannya Senin dinihari tadi sekitar pukul 01.00 Wita tiba di Lembah Bajuin.
Namun setelah waktu subuh terjadi insiden tak terduga saat hujan deras melanda.
Air dari atas terjun bebas hingga seorang temannya, Heru (28) terseret arus dan meninggal.
Ia mengatakan tujuan berwisata di Lembah Bajuin untuk menikmati suasana pagi.
"Kami memang rencananya pulang Senin pagi ini juga," tandas Fahri saat berada di Ruang Transisi RSUD Hadji Boejasin Pelaihari mendampingi dua rekannya yang dirawat karena sempat terseret arus.
Sebagian besar rekannya tersebut merupakan teman satu angkatan semasa masih sekolah SMA beberapa tahun lalu.
"Kami berboncengan menaiki tiga unit sepeda motor," papar Fahri.
(banjarmasinpost.co.id/roy)