Gerhana Bulan 2022

Waktu Shalat Gerhana Bulan 2022, Ustadz Khalid Basalamah Ingatkan Baca Surah yang Panjang

Waktu yang tepat melaksanakan shalat gerhana bulan 2022. Ustadz Khalid Basalamah ingatkan baca surah yang panjang.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Daily Express
Ilustrasi Gerhana Bulan. Simak penjelasan Ustadz Khalid Basalamah tentang shalat gerhana bulan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Waktu yang tepat melaksanakan shalat gerhana bulan 2022. Ustadz Khalid Basalamah ingatkan baca surah yang panjang.

Gerhana bulan umumnya terjadi dan terlihat jelas di malam hari. 

Melihat proses terjadinya gerhana bulan 2022, usai shalat maghrib sudah bisa dilakukan shalat gerhana bulan 2022.

Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan waktu pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan.

Baca juga: Cara Tingkatkan Kecerdasan dengan Alquran, Ustadz Adi Hidayat Terangkan Kiat Belajar Ilmuwan Muslim

Baca juga: Apa Itu Dosa Jariyah? Buya Yahya Jelaskan Cara Taubatnya

Baik Gerhana Bulan ataupun Gerhana Matahari, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan hal tersebut adalah wujud tanda-tanda kekuasaan Allah.

Gerhana Bulan adalah fenomena tata surya yang melibatkan Bumi, Matahari, dan Bulan.

Fenomena ini terjadi ketika Bulan terutup oleh bayangan Bumi. Peristiwa ini hanya dapat terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat atau hampir membentuk garis lurus dan Bulan berada dalam fase Bulan purnama.

Umat Islam dianjurkan shalat Gerhana Bulan atau yang disebut khusuf, sebagaimana dianjurkan shalat Gerhana Matahari atau kusuf.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan hadist riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, telah terjadi Gerhana di zaman Nabi Muhammad SAW pada hari dimana meninggalnya Ibrahim anak dari Nabi SAW.

"Lalu orang-orang berkata Gerhana Matahari terjadi akibat kematian Ibrahim, maka Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi, tak akan terjadi gerhana pada keduanya dikarenakan kematian seseorang, atau karena hidupnya seseorang," jelas Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube DUNIA DAN AKHIRAT Channel.

Baca juga: Hukum Orang Suka Pamer di Media Sosial, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Terjerumus Riya

Ia menambahkan, Rasulullah SAW kemudian menganjurkan apabila melihat kedua Gerhana tersebut maksudnya Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari, maka hendaknya berdoa dan shalat hingga Gerhana itu hilang.

Dalam hadist disebutkan Gerhana Matahari, namun juga ada Gerhana Bulan, perbedaannya waktu pelaksanaan Gerhana Bulan dilakukan pada malam hari dan umumnya dilakukan sendiri-sendiri tidak berjamaah. Sedangkan Gerhana Matahari dianjurkan shalat berjamaah.

Pada hadist shahih dijelaskan Nabi Muhammad SAW mengeraskan bacaan di kala shalat Gerhana dan shalat dua rakaat dengan empat rukuk dan empat sujud.

"Karena disunnahkan shalat hingga gerhana hilang, maka Nabi SAW membaca surah yang panjang setelah Surah Al-Fatihah," paparnya.

Surah-surah yang panjang yakni Surah Al-Baqarah, Surah Ali Imran, Surah An-Nisa, dan Surah Al-Maidah.

Kemudian rukuk pun dilakukan dalam keadaan yang lama, selama berdiri sebelumnya. Caranya membaca keenam doa rukuk, Subhana robbiyal adzhimi sebanyak 10-11 kali.

Lalu membaca Subhana robbiyal adhzimi wabihamdih 10-11 kali, dilanjutkan mengucapkan Subbuhun, quddusun, rabbuna wa rabbul mala'ikati war ruh sebanyak 10-11 kali.

"Selanjutnya membaca Subhana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaai wal 'adzamati 10-11 kali, lalu Subhaanakallahumma robbanaa wa bihamdika, allahummaghfirlii 10-11 kali, serta Allahumma laka raka’tu wa bika aamantu walaka aslamtu khasya’a laka sam’i wa bashari wa mukhhii wa’ adzmii wa ‘ashabii dibaca 10-11 kali," terangnya.

Setelah itu dilanjutkan bangun I'tidal, imamnya kembali membaca surah yang lebih pendek dari yang awal.

Lalu dilanjutkan rukuk yang kedua sebagaimana shalat biasanya, lanjut i'tidal. Di rakaat kedua berlaku sebagaimana rakaat pertama.

"Perbedaannya dengan shalat lain menambah rukuk satu kali di rakaat pertama dan satu kali di rakaat kedua," urai Ustadz Khalid Basalamah.

Baca juga: Cara Mengatasi Kesemutan, dr Zaidul Akbar Bagikan Solusi Konsumsi Rempah dan Olahraga Ringan

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat shalat berikut niat shalat Gerhana Bulan:

Niat Shalat Khusuf atau Shalat Gerhana Bulan Sendirian

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillaaji ta'aalaa

Artinya: Aku niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala.

Niat Shalat Khusuf atau Shalat Gerhana Bulan Berjamaah

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya, “Saya sholat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved